Kisah PSK Hamil Tua Nekat Berjuang Menjajakan Diri, Mengaku Justru Ramai Pelanggan: Mungkin Beda

Penulis: Alga
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi liar wanita PSK lagi hamil tua malah cari pria hidung belang di Tasikmalaya

Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Beratnya perjuangan seorang PSK yang tetap menjajakan dirinya meski sedang hamil tua.

PSK hamil tua tersebut mengaku ternyata justru banyak peminat saat menjajakan dirinya.

Ada saja lelaki hidung belang yang menggunakan jasanya walau sedang hamil tua.

Baca juga: Penampakan Rumah Jokowi di Solo, Beli Nyicil di Tengah Sawah, Kini Ada Pendopo dan Kolam Renang

Hal ini diketahui saat Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya gelar razia, TribunJatim.com melansir Tribun Jabar.

Mereka mendapati PSK hamil tua masih menjajakan diri.

Lokasinya di sekitar sebuah hotel di Jalan AH Nasution, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (14/2/201) dini hari.

Perempuan berusia sekitar 35 tahun tersebut semula sedang nongkrong bersama 2 perempuan lain yang diduga teman seprofesinya.

Mereka kaget ketika polisi datang.

Ketiganya sempat bersembunyi di dalam hotel.

Namun, polisi berhasil menciduk mereka.

Ilustrasi (YouTube via Tribun Jateng)

Baca juga: Bos Liek Motor Ditahan Polrestabes Surabaya, Usai Dilaporkan Adik Kandung Terkait Kasus Penganiayaan

"Awalnya kami mendapat pengaduan warga, seringnya sejumlah perempuan diduga PSK nongkrong di sekitar hotel hingga larut malam," kata Ketua Tim Maung Galunggung, Ipda Ipan Faisal.

Tim Maung Galunggung langsung meluncur ke lokasi.

Benar saja, petugas mendapati 3 perempuan sedang menongkrong.

Saat petugas datang, ketiganya lari tunggang-langgang masuk ke hotel.

Petugas pun memburunya.

Ketiganya kemudian dapat diciduk di sebuah kamar yang ternyata sering dijadikan tempat melayani pelanggannya.

Petugas terkejut karena seorang perempuan yang diamankan sedang hamil tua.

Baca juga: Krisdayanti Tak Dilibatkan Aurel di Pernikahan Putrinya dan Atta Halilintar: Enggak Usah Dipaksa

Ketiganya langsung digelandang ke Mapolresta untuk mendapat pembinaan.

PSK hamil tua tersebut mengaku masih turun ke jalan karena terdesak kebutuhan.

Ia juga mengaku ada saja lelaki hidung belang yang menggunakan jasanya walau sedang hamil.

"Terdesak kebutuhan sehari-hari, Pak," kata perempuan tersebut saat ditanyai petugas, di Mapolresta Tasikmalaya.

Baca juga: Ashanty Tertular Aurel Positif Covid-19, Arsy Nangis Menjerit Lihat Kondisi Bunda Diisolasi: Jangan

Selain terdesak kebutuhan, ia sengaja masih menjajakan diri karena ternyata masih ada peminatnya walau ia sedang hamil tua.

"Entah kenapa masih ada yang yang pakai."

"Mungkin beda aja kali," kata PSK hamil tersebut tanpa sungkan.

Awalnya ia tak mengaku sebagai PSK.

Namun setelah didesak akhirnya mengaku.

Ia memasang tarif sama seperti teman-temannya, yakni sekitar Rp250 ribu.

Baca juga: Hukum Karma, Ajun Perwira Tak Terbayang Jika Jennifer Jill Tega dan Nekat Selingkuhi Dirinya

Sementara itu, ada juga kisah perjuangan seorang PSK muda di Jalur Pantura.

Jalur Pantura memang sepi, tapi tidak bagi wanita malam di sana yang bernama Eva.

Dari keramian di teras warung, sosok wanita muda berambut panjang lurus, dengan tato bergambar kupu-kupu di pergelangan tangan kirinya, muncul.

Sembari melontarkan candaan genit ke beberapa lelaki, wanita berusia sekitar seperempat abad yang mengenakan hot pants atau celana pendek sepaha berbahan jeans tersebut menghampiri seorang wanita paruh baya.

"Mak mie goreng 2, pedes banget ya," kata wanita yang mengaku bernama Eva tersebut sembari menghisap rokok yang ia bawa, Jumat (23/10/2020) dini hari.

Ia terlihat terburu-buru karena ditunggu oleh beberapa lelaki.

Seusai memesan makanan, ia bergegas menghampiri kerumunan lelaki tersebut.

Mie goreng yang ia pesan pun akhirnya diantar oleh wanita paruh baya penjaga warung, Sumiati, yang sempat berbincang bersama Eva.

ILUSTRASI PSK (Lebanonews.net via Kompas.com)

Jam menunjukan pukul 02.30 WIB lebih, para lelaki yang menunggu di depan teras warung tersebut mulai pergi satu persatu.

Selang beberapa lama, Eva keluar dari sebuah bilik yang ada di dalam warung, untuk kemudian kembali menghampiri Sumiati yang berjaga di warung.

"Capek hari ini banyak pelanggan," celotehnya sembari tertawa.

Ia kembali menyalakan rokoknya, di tengah kepulan asap yang ia keluarkan dari mulut, Eva menunduk dan mengamati alas kaki yang ia kenakan.

"Lho ini bukan sandal saya, ini sandal pelanggan tadi, mana mau putus lagi sandalnya," katanya sambil tertawa.

Baca juga: 5 Riders Lesty Kejora yang Wajib Dipenuhi sebelum Manggung, Permintaan Tak Semewah Diva, Tiket

Eva merupakan satu di antara wanita malam yang menjajakan diri di Jalur Pantura Batang.

Karena terlalu banyak melayani lelaki hidung belang, ia sampai lupa mengenakan alas kaki pelanggannya.

Wanita yang terlihat selalu energik ini juga sempat berbincang dengan Tribun Jateng (grup TribunJatim.com), ia menjelaskan, tarif untuk sekali kencan Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.

"Bisa ditawar kalau masalah tarif, nanti bisa dibicarakan kalau mau," kekehnya.

Sembari melenggang masuk ke bilik yang ada di dalam warung, Eva mengatakan, agar tidak bilang ke siapapun terkait sandal yang ia kenakan.

"Sssttttt, kalau nanti ada yang nyari sandal, mas jangan ngomong," ucapnya sembari melempar senyum genitnya.

Kendaraan milik sejumlah lelaki terparkir tak teratur di depan warung yang terletak di Jalan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Banyuputih, Jumat (23/10/2020) dini hari. (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Adapun Sumiati menjelaskan, Eva satu di antara wanita penghibur yang baru bekerja di warung tersebut.

"Ada 5 wanita yang baru datang, mereka masih muda, paling tua 26 tahun," kata Sumiati yang sudah 2 tahun menjaga warung tersebut.

Wanita berusia sekitar 55 tahun tersebut juga menerangkan, di lokasi tersebut wanita muda selalu banyak pelanggan.

"Kalau yang tua paling banyak 3 pelanggan, tapi yang muda seperti Eva bisa 15 sampai 20 kali keluar-masuk kamar," paparnya.

Sambil membuatkan kopi yang dipesan oleh seorang lelaki, Sumiati menerangkan, terkait tarif bisa dibicarakan dengan wanita-wanita muda tersebut.

"Ya kalau saya cuma jaga warung dan melayani pembeli yang kadang memesan makanan."

"Kalau tarif bisa ditawar sendiri, intinya kalau yang joss-joss seperti Eva pastinya agak mahal," imbuhnya.

Ia menambahkan, meski Jalur Pantura sepi, namun tidak ada pengaruh terhadap pelanggan Eva dan beberapa rekannya.

"Tidak berpengaruh meski jalan sepi dilintasi kendaraan, atau ada pandemi Covid-19."

"Pelanggan Eva dan 4 kawannya tetap ramai."

"Nyatanya jam segini masih pada antri," tambahnya.

Baca juga: 9 Shio Paling Beruntung Besok Selasa, 16 Februari 2021: Ayam Impian Tercapai, Cek Peruntunganmu!

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan PSK Hamil Tua di Tasik yang Nekat Menjajakan Diri, Ternyata Banyak Peminat dan di Tribunjateng.com dengan judul 'Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong', Kata PSK Bertato di Jalur Pantura.

Berita Terkini