Reporter: Didik Mashudi | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Aplikasi Sinergi Tiga Pilar (SIGAP) yang digunakan mendukung Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kota Kediri mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jawa Timur (Jatim).
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) V Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setyawan dalam rapat virtual evaluasi PPKM Kota/Kabupaten di Jawa Timur, Kamis (18/2/2021).
“Inovasi yang bagus, sangat efektif dan efisien bagi tim gugus tugas dalam memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi virus Corona ( Covid-19 ) dari posko kelurahan," ungkapnya.
Ditambahkan, inovasi ini bisa menginspirasi Kota/Kabupaten lain sebagai upaya untuk memaksimalkan PPKM di daerahnya masing-masing.
Baca juga: Tegaskan Sinovac Aman untuk Lansia, Dinkes Kabupaten Malang Imbau Vaksinator Lakukan Screening Ketat
Baca juga: Nenek Datangi Kantor Satpol PP Kota Kediri, Lapor Cucu Kesayangannya Umur 37 Pergi Tanpa Pamit
“Bisa diadaptasikan di daerah lain, dengan demikian pengendalian Covid-19 bisa lebih terkontrol," jelasnya.
Sementara Chevy Ning Suyudi, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri telah memaparkan sejumlah fitur yang terdapat dalam aplikasi SIGAP.
“Dengan aplikasi ini kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh 3 pilar," ungkapnya.
Sejauh ini telah tercatat sejumlah 647 titik yang berpotensi kerumunan.
“Itu nanti yang menjadi panduan bagi tim tiga pilar skala kelurahan untuk melakukan penelusuran," tambahnya.
Baca juga: Trauma Healing Anak-anak Korban Longsor, Bunda Paud Kabupaten Nganjuk Bawakan Boneka Menik Menuk
Baca juga: Vaksin tahap Kedua Untuk Pekerja Publik Demi Kendalikan Covid-19 di Indonesia
Selain itu, aplikasi juga mampu menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran.
Kota Kediri juga membentuk jaringan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri.
“Kami fasilitasi setiap klinik tersebut dengan sebuah aplikasi, jadi setiap harinya harus melaporkan hasil tes tersebut," tandasnya.
Selanjutnya hasil laporan dari laboratorium kemudian ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di Kota Kediri.
Kemudian akan membentuk sebuah standar berupa hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab.
Pada rapat evaluasi virtual, Pemerintah Kota Kediri melaporkan sejak diberlakukannya PPKM skala mikro terdapat penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Kediri.
“Alhamdulillah, hingga saat ini terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT," jelas Chevy.