Miliarder Baru Tuban

Curhat Warga Miliarder Tuban, Dapat Uang Rp4 M Tapi Malah Tekor, Awalnya Tak Tahu Cuma Bisa 'Manut'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Sumurgeneng, Tuban masih bertani meski jadi miliarder mendadak

Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM - Kisah kampung miliarder di Tuban belakangan menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Pasalnya, warga 3 Desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak mendapatkan rejeki berlimpah.

Adapun yang dimaksud ialah hasil uang ganti untung proyek pembangunan kilang minyak New Gress Root Refinery (NGRR) Pertamina.

Baca juga: Dulu Susah Sekarang Banyak Uang, Ali Sang Miliarder Baru Tuban Borong 4 Mobil & Tanah Pakai Rp 15 M

Tiga desa tersebut yakni Desa Sumurgeneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu.

Setelah menerima pembayaran ganti untung pembebasan lahan tersebut, ratusan warga kini sedang menikmatinya dengan berbagai cara.

Ada yang menggunakannya untuk membeli kendaraan roda empat, membeli tanah kembali, dan membangun rumah baru atau renovasi rumah, ada pula yang hanya disimpan di bank.

Tetapi, tidak semua warga dapat menikmati uang hasil ganti untung pembebasan lahan atau tanahnya yang terdampak pembangunan kilang minyak Pertamina.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir mengaku, dirinya sejak awal menerima tanah dan rumah yang ditempati saat ini dibeli dan harus berpindah ke tempat lain.

Baca juga: 2 Tahun Dikubur Sendiri, Nestapa Istri Sah Ayus 3 Kali Pergoki: Memaafkan, Nissa Sabyan Terus Ulangi

Viral warga Desa Sumurgeneng, Tuban yang kini viral karena jadi miliarder mendadak (Tribunnews.com)

Baca juga: Isu Skandal Nissa Sabyan Dikuliti Adik Ayus: Chat-Baju Couple, Benar Nikah Siri? Eks Sabyan Tanggapi

Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran ganti untung yang diterimanya pun sudah lebih awal dan tidak ada kendala.

Sodir mengaku, hasil uang penggantian yang diterimanya masih dirasa rugi.

Tanahnya sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Ia menerima Rp 4 milar atas tanahnya tersebut.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik.

Baca juga: Tak Ada Ampun, Putri Delina Ngotot Nagih Rp 3,5 M Aset Lina yang Digondol Teddy, Warisan Tak Dibagi

Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir saat itu lebih banyak ikut pemerintah dan tidak banyak protes saat awal adanya pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak tersebut.

Sebab, waktu itu Sodir berusia lanjut diberitahu oleh pemerintah desa harus pindah rumah dan tanahnya akan dibeli oleh perusahaan Pertamina.

"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.

Baca juga: Kisah Nyeleneh Tain si Miliarder Baru Tuban, Dapat Rp 9,7 Miliar Tapi Kekeuh Tak Mau Beli Mobil Baru

Sementara itu beda dengan warga yang satu ini.

Seolah kalut dengan uang yang diterima berjumlah miliaran, seorang bapak-bapak memborong empat mobil sekaligus tanah.

Ialah Ali Sutrisno yang merupakan satu di antara warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur.

Ali Sutrisno mendadak jadi miliarder karena menjual tanah untuk proyek kilang minyak Pertamina.

Tanah Ali Sutrisno seluas 2,2 hektar dihargai Rp 15,8 miliar.

Baca juga: TERKUAK, Meski Tak Bisa Nyopir Mobil, Sejumlah Miliarder Baru Tuban Tetap Nekat Borong Mobil Baru

Ali Sutrino mengaku menghabiskan sebagian uang tersebut untuk membeli empat mobil dan tanah.

"(Beli) L300, Xpander, Toyota Innova, dan HRV," terangnya dikutip dari KompasTV, Rabu (17/2/2021).

Ali Sutrisno mengaku langsung membeli empat mobil karena ingin menikmati uang tersebut.

"Masa dulu yang susah, sekarang uang banyak dinikmati," terangnya.  

Warga Desa Sumurgeneng lainnya, Siti Nurul Hidayatin (32) juga memanfaatkan uang hasil penjualan tanah untuk berbagai keperluan.

Tanah yang dihargai Rp 18 M itu digunakan Nurul untuk membuka usaha, membeli tiga mobil, deposito, bangun taman pendidikan anak (TPA), dan simpanan usaha.

Dia juga memberangkatkan haji delapan anggota keluarganya.

"Ya mau memberangkatkan ke tanah suci, ini kan impian umat Islam, cita-cita lah. Doanya saja semoga berkah," ujar Nurul kepada TribunJatim.com.

Mobil yang dibeli oleh warga Jenu, Tuban (TribunJatim.com/ M Sudarsono)

Proyek pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.

Diketahui, proyek kilang monyak di Tuban ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 821 hektar lahan darat yang terdiri dari 384 hektar lahan warga, sisanya adalah lahan KLHK seluas 328 hektare dan lahan Perhutani 109 hektare.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Dibeli Pertamina, Warga Tuban Ini Merasa Tekor

Berita Terkini