Artinya Gus Baha nglalar hafalan plus sekalian mengajar Gus Syafi'i.
Ada yang menarik, ketika Gus Syafi mau setor hafalan, Gus Baha meminta agar hafalannya dimulai dari juz 16 sampai 30.
Saat ditanya kenapa begitu, jawab Gus Baha, “Sudah tua, menghafalkan dimulai dari juz 16 agar sesuai konteks.”
Baca juga: Gus Baha : Sedekah Itu Sesekali Perlu Dilakukan Secara Terang-terangan, Penjelasannya ini
Baca juga: Gus Baha: Salah Kaprah, Memaknai Tanda Hitam di Jidat Bekas Sujud
Saat Gus Baha sudah hafal Al-Qur’an, beliau pernah jadzab. Saat itu Gus Syafi ujian akhir kelas tsanawiyah dan berbarengan dengan Gus Baha yang juga ujian di kelas Aliyah.
Lembar kertas ujian beredar, dan oleh Gus Baha hanya diisi dengan tulisan والله اعلم بالصواب lalu kertas dikumpulkan. Kemudian Gus Baha masuk ke Ndalem Mbah Moen yang sedang banyak tamu.
Gus Baha salaman ke Mbah Mun dan setelah itu mengambil air milik Mbah Mun langsung diminum.
Sambil tertawa kecil Mbah Moen bilang, “Lapo, Lapo Baha..”
Waktu jadzabnya berbarengan saat menghapalkan sahih Muslim jilid dua.
Waktu jadzab (keistimewaan), bibir Gus Baha sering nderes (membaca) Al-Qur’an dan masa bodoh dengan sekitar.
Kata Gus Syafi, Gus Baha saat mondok sudah “ilmiah” bacaannya. Pemikiran Machiavelli, buku Posmodernisme dan lain-lain juga dibaca.
Waktu ada partai PPP dan PKB, Gus Baha mengajak Gus Syafi membahas agar jangan sampai para santri fanatik.
Dulu Gus Baha suka menggoda santri yang manaqiban.
Mereka disenggol kepalanya sambil berkata, “Moco ra ngerti karepe (baca kok tidak paham isinya).”
Hukum Ngaji Secara Online
Kita ketahui, Pengajian KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha sudah banyak tersebar di sosial media Whatsapp, Facebook, Twitter, Youtube, Google, dan radio.