Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Saat ini telah memasuki bulan Syaban pertanda sebentar lagi menuju Ramadhan 2021.
Satu di antara amalan yang sebaiknya dikerjakan di bulan Syaban ialah puasa sunnah.
La ntas, kapan waktu pelaksanaan puasa Syaban 2021 ini?
Baca juga: Niat Puasa Syaban Qadha Utang Puasa Ramadhan, Tulisan Arab Latin, Lengkap Waktu Tepat Membaca Niat
Berikut penjelasannya dilengkapi niat puasa Syaban dengan tulisan Arab latin sehingga mudah dibaca.
Diketahui bulan Syaban adalah bulan ke-8 pada penanggalan Hijriyah.
Syaban berarti 'pemisahan', karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.
Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan untuk bersiap menyambut Bulan Ramadhan.
Adapun bulan Syaban 2021 atau 1 Syaban 1442 Hijriyah jatuh pada 15 Maret 2021.
Baca juga: Apa Sebenarnya Makna Bulan Syaban? Persiapan Menyambut Ramadhan 2021, Dilengkapi Keutamaannya
Puasa Syaban
Anjuran puasa Syaban sebagaimana hadist nabi berikut:
"Dari Aisyah r.a ia berkata, aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melaksanakan puasa sebulan penuh kecuali Bulan Ramadhan (puasa wajib), dan aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah kecuali pada Bulan Sya'ban" (HR. Bukhari Muslim).
Waktu puasa Syaban
Tidak ada waktu khusus melaksanakan puasa Syaban, namun dianjurkan sebelum pertengahan bulan Syaban.
Hadist Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Jika telah masuk pertengahan bulan Syaban maka janganlah kalian berpuasa," (HR. Abu Daud).
Serta haram puasa satu atau dua hari menjelang Bulan Ramadhan, karena hari tersebut termasuk Hari Syak atau hari meragukan.
Sementara apabila masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka boleh melaksanakan puasa qadha Ramadhan di hari puasa sunnah.
Baca juga: Doa Syaban Menuju Ramadhan 2021, Amalan Apa yang Sebaiknya Dikerjakan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Puasa Qadha
Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menyampaikan boleh hukumnya melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Meski hanya membaca niat Puasa Qadha namun umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Bacaan niat puasa qadha Ramadhan harus dibaca sebelum fajar, atau apabila khawatir lupa maka dibaca pada malam hari sebelum besok berpuasa.
Baca juga: Cara Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Persiapan Sambut Ramadhan 2021, Lengkap Bacaan Niat Berpuasa
Bacaan niat puasa qadha bulan Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Bacaan niat puasa Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ
Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah ta'ala.
Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Bagaimana Hukum saat Mau Membayarnya? Ini Penjelasannya
Keutamaan bulan Syaban
Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad, salah satu keutamaan bulan Syaban adalah terdapat waktu istimewa yaitu malam Nisfu Syaban.
Nisfu Syaban adalah hari ke-15 bulan Syaban, itu artinya waktu istimewa itu jatuh pada hari ke 14.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Setelah shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali.
Baca juga: Niat Puasa Rajab Digabung dengan Qadha Membayar Utang Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Doa Buka Puasa
Rasul SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustadz Abdul Somad menyebut sebuah hadist shahih tentang bulan Syaban:
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertaubat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam Nisfu Syaban tiba,” katanya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kapan Puasa Sya'ban Sebaiknya Dikerjakan? Berikut Penjelasan dan Bacaan Niatnya
Simak berita lainnya tentang bulan Syaban dan seputar Jawa Timur.