Ramadhan 2021
Apa Sebenarnya Makna 'Bulan Syaban'? Persiapan Menyambut Ramadhan 2021, Dilengkapi Keutamaannya
Saat ini sudah memasuki bulan Syaban 1442 H. Lantas, apa makna bulan Syaban itu sebenarnya?
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Saat ini sudah memasuki bulan Syaban 1442 H.
Lantas, apa makna bulan Syaban itu sebenarnya?
Bulan Syaban menjadi bulan terakhir sebelum Ramadhan tiba.
Baca juga: Doa Syaban Menuju Ramadhan 2021, Amalan Apa yang Sebaiknya Dikerjakan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Di bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah ini, memiliki keutamaan dan amalan yang dianjurkan.
Satu di antaranya amalan bulan Syaban ialah memperbanyak puasa sunah.
Dilansir www.pn-cilacap.go.id, bulan Syaban merupakan bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunah.
Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah.
Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
Baca juga: Cara Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Persiapan Sambut Ramadhan 2021, Lengkap Bacaan Niat Berpuasa
Berikut ini dalil-dalil syar’i yang menjelaskan hal itu:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
