Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Inilah arti kata ngabuburit Ramadan, istilah yang muncul di bulan suci ini.
Istilah Ngabuburit ramai disebut dan diucapkan banyak anak-anak muda untuk mencari kegiatan santai di bulan penuh berkah ini.
Meski hanya populer di hari atau bulan tertentu, kamu pastinya tidak asing dengan istilah "Ngabuburit".
Ngabuburit sering dilakukan menjelang waktu sore hari di bulan Ramadan, tapi tahukah arti dan asal-usul istilah Ngabuburit ini?
Bagi kamu yang belum mengetahui arti dan asal-usul dari kata "Ngabuburit" simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Arti Kata Iftar, Bahasa yang Populer Penggunaannya di Bulan Ramadhan, Berikut Penulisan yang Benar
Baca juga: 7 Istilah yang Populer di Bulan Ramadan, Mulai dari Takjil Tarawih hingga Sahur, Dilengkapi Artinya
Arti dan Asal-usul Ngabuburit
Berdasarkan penelusuran di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline, Ngabuburit memiliki arti menunggu waktu azan magrib menjelang buka puasa di bulan Ramadan.
Namun istilah "Ngabuburit" sebenarnya berasal dari salah satu bahasa daerah di Tanah Air.
Dihimpun dari berbagai sumber Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda.
Menurut Kamus Bahasa Sunda terbitan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari kata ngalantung ngadagoan burit.
Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.
Baca juga: Arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak, Berikut Perbedaan dan Ucapan yang Lebih Baik Digunakan
Baca juga: Arti Kata Tadarus di Bulan Ramadan, Beserta Pahala dan Keutamaannya, Bisa Dapat Kebaikan Berlipat
Burit adalah kata dasar dari kalimat tersebut yang memiliki arti sore hari.
Rentang waktunya yakni antara usai shalat ashar hingga matahari terbenam.
Morfologi Sunda lain menyebutkan jika ngabuburit berasal dari kata ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).