Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus bekerja keras untuk mengembangkan potensi industri halal di Jawa Timur.
Bahkan ada tekad baru untuk menjadikan Jawa Timur sebagai sentra produk halal Indonesia.
Karena itu, secara khusus dilakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain Jawa Timur di Situbondo, Rabu (26/5/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Ahmad Difi Johansyah, Kiai Hasan Mutawakkil Alallah, Bank Jatim, dan sejumlah jajaran terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan, potensi pengembangan industri halal pengembangan produk makanan dan minuman halal dunia sangat besar. Sehingga Indonesia, khususnya Jawa Timur harus memanfaatkan potensi atau peluang tersebut untuk bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Jawa Timur.
"Halal memang sudah menjadi gaya hidup masyarakat global. Jadi tolong diartikan lebih luas bahwa peluang industri halal ini juga sudah semakin meluas. Itu kenapa kita sekarang menggalakkan adanya ekonomi syariah bahwa ada banyak hal yang kita harus gerak untuk ikut berpartisipasi dalam perkembangan global," kata Khofifah.
Ia mencontohkan bahwa Korea sudah cukup lama mencanangkan untuk menjadi pusat wisata halal dunia. Begitu pula juga dengan negara Thailand yang sudah mencanangkan dirinya sebagai pusat dapur halal dunia. Artinya tagline itu juga dibuat untuk menarik wisatawan agar datang dan berkunjung tanpa khawatir karena wisata halal dan makanan halal sudah banyak tersedia di negara-negara tersebut.
"Yang ingin saya sampaikan bahwa tidak ada kaitannya produk halal dengan mayoritas agama di negara tersebut, karena lihat saja bawa Thailand tagline-nya adalah menjadi dapur halal dunia," tambahnya.
Lebih jauh Khofifah juga menyampaikan bahwa prediksi omzet wisata pada 5 tahun mendatang mencapai 300 miliar US Dollar jika 10 persennya saja jika Jawa Timur atau Indonesia ikut ambil peran, maka peluang yang bisa ditangkap nilainya sudah mencapai 30 miliar US Dollar.
Baca juga: Khofifah Tingkatkan Utilitas & Perluas Pelabuhan Mayangan Probolinggo, Dorong Pertumbuhan Perikanan
Oleh sebab itu mulai saat ini, menurut Khofifah, sudah selayaknya diinisiasi pengembangan industri halal di Jawa Timur termasuk sektor UKM di Jawa Timur juga harus sudah mampu untuk menyediakan kebutuhan pasar akan produk produk halal. Di mana nanti pemerintah akan memfasilitasi terkait izin dan juga sertifikasi halalnya.
"Oleh sebab itu IKM, UKM di Jatim ayo bersama-sama menjadikan Jatim menjadi sentra produk halal Indonesia," tegasnya.
Apa yang dilakukan Pemprov Jatim turut didukung oleh Nur Shodiq, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jatim.
Ia mengatakan, pihaknya siap mendukung program ini. Bahkan MUI juga akan langsung mengawal untuk sertifikasi halal pada produk-produk UKM/IKM Jawa Timur, khususnya bidang kuliner.
"Kita akan fokus untuk UKM dan IKM untuk mengarahkan agar mereka mengurus sertifikasi halal. Dan yang kedua kepada industri terutama yang terkait dengan kuliner maka akan kita coba untuk kita aja bicara tentang bagaimana mereka ini memenuhi ketentuan, karena prospeknya kita ingin Jawa Timur nanti menjadi sentra produk halal dari Indonesia," tegasnya.