Arti Kata

Arti Kata 'The King of Lip Service' Istilah BEM UI untuk Jokowi, Pengamat: Substansi Kritiknya Biasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke vaksinasi massal bagi pelaku sektor jasa keuangan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Editor: Ficca Ayu Saraswaty

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini arti kata The King of Lip Service.

Istilah yang disebutkan oleh BEM UI untuk Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Rupanya BEM UI memiliki alasan tersendiri mengapa menyebut Jokowi demikian.

Begitu pula dengan pengamat yang ikut bereaksi terkait hal tersebut.

Pengamat menilai substansi kritiknya biasa.

Baca juga: Bursa Pilpres 2024 Sudah Mulai Ramai, Seknas Jokowi Jatim Tunggu Arahan untuk Labuhkan Dukungan

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI ) menyebut Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai The King of Lip Service.

Alasannya pernyataan yang disampaikan Jokowi selalu berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan secara umum substansi kritik dari BEM UI sebenarnya biasa saja. Namun istilah The King of Lip Service membuatnya viral.

"The King of Lip Service itu subjektif BEM UI yang didasarkan pada penilaian kinerja pemerintah. Meski dalam banyak hal substansinya debatable, tapi istilah king of lip service jauh lebih viral menarik perhatian publik. Terkesan pemerintah tukang obral janji. Padahal secara umum substansi kritiknya biasa saja. Publik banyak tak melihat substansi, tapi pada istilah yang terkesan sadis itu," ujar Adi Prayitno, ketika dihubungi Tribunnews.com ( grup TribunJatim.com ), Senin (28/6/2021).

Baca juga: Arti Kata BOR Covid-19 dan Cara Hitungnya, BOR Rumah Sakit di Jakarta dan Jawa Barat Mengkhawatirkan

Menurut Adi Prayitno, istilah The King of Lip Service bagi pendukung Jokowi dinilai berlebihan. Karena memang realitasnya tak seperti itu.

Hanya saja, kata dia, sekali lagi publik tak melihat substansi tapi istilah yang menohok semata.

Di sisi lain, Adi Prayitno menilai kritik BEM UI justru menjadi ramai bukan karena isinya, melainkan karena langsung 'diadili' oleh kampusnya di hari Minggu.

"Hari Minggu itu hari libur yang tak biasa kampus masuk, justru ini yang bikin heboh. BEM UI dipanggil di hari libur," kata Adi Prayitno.

"Mestinya biarkan saja. Jangan ada kesan kritik itu haram. Padahal istana biasa saja tanggapi kritik. Bahkan presiden sangat terbuka dikritik," imbuhnya.

Baca juga: Arti Kata Fetish pada Kasus Suami Bungkus Istri seperti Mumi, Benarkah Ini Termasuk Kelainan Seks?

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Instagram.com/@jokowi)
Halaman
123

Berita Terkini