Editor: Taufiqur Rochman
TRIBUNJATIM.COM - Pasangan atlet dayung putri, Melani Putri/Mutiara Rahma Putri, masih membuka asa berlomba pada Olimpiade Tokyo 2020 meski kalah pada babak penyisihan.
Debut Melani Putri/Mutiara Rahma Putri diwarnai hasil yang kurang memuaskan.
Wakil Indonesia itu gagal melaju ke fase berikutnya usai terhenti pada babak penyisihan cabang olahraga dayung Olimpiade Tokyo 2020 di Sea Forest Water Way Tokyo, Sabtu (24/7/2021).
Tampil pada nomor Lightweight Double Sculls (LWX2), Melani/Mutiara hanya mampu menduduki peringkat keenam dengan catatan waktu 7 menit 52,57 detik.
Catatan waktu tersebut gagal membuat Melani/Mutiara melewati rekor terbaik mereka saat berlaga di Sea Forest Water Way Tokyo.
Baca juga: Belum Teken Perpanjangan Kontrak di Barcelona, Messi Kini Cuma Punya Dua Alternatif, Apa Saja?
Raihan terbaik Melani/Mutiara saat berlaga di lokasi tersebut adalah 7 menit 35,71 detik.
Pelatih tim nasional dayung Indonesia, Muhammad Hadris, menyebut kegagalan Melani/Mutiara tampil optimal karena faktor eksternal.
"Ya, mereka tidak bisa mencapai waktu terbaiknya karena angin terlalu kencang dari kiri yang mengakibatkan laju perahu tidak maksimal," ucap Muhammad Hadris, melalui rilis yang diterima BolaSport.com dari Tim Media NOC Indonesia.
"Mudah-mudahan kondisi angin bisa lebih baik dan mereka bisa mencatat waktu maksimal," kata dia.
Meski gagal pada babak penyisihan, Melani/Mutiara masih memiliki kesempatan untuk melaju ke semifinal.
Hal ini bisa didapat Melani/Mutiara melalui jalur repechange atau babak ulangan khusus atlet yang mengalami kekalahan pada putaran pertama.
Mereka akan tampil pada babak ulangan yang dijadwalkan Minggu (25/7/2021) pukul 08.00 WIB.
"Masih ada peluang Melani/Mutiara melaju ke semifinal A atau B. Syaratnya, mereka harus masuk tiga besar pada babak ulangan," ucap Hadris.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PODSi, Budiman mengatakan bahwa target utama Melani/Mutiara pada Olimpiade Tokyo 2020 ialah untuk menambah pengalaman saat berhadapan dengan pemain-pemain kelas dunia.