Plant Manager PT IBW, Yudi Busono, saat menerima kunjungan Bier Budi mengatakan, setiap hari perusahaan mampu memproduksi hingga 6.000 unit sepeda dengan berbagai model.
Sepeda-sepeda tersebut selanjutnya di ekspor ke berbagai negara di benua Asia, Amerika hingga Afrika.
"Sebenarnya kapasitas produksi yang terpasang di perusahaan kami mencapai 20.000 unit setiap hari. Namun sejauh ini kami belum mencapai titik maksimal produksi karena fluktuasi permintaan,” jelas Yudi.
Dia mengatakan, saat awal Pandemi Covid 19 permintaan sepedanya sempat mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.
Sebab, saat itu banyak orang yang mulai sadar pentingnya olahraga. Namun pada gelombang Pandemi ke II atau lebih tepatnya saat varian Delta mulai masuk ke Indonesia penjualan PT IBW mengalami penurunan drastis.
Menurutnya, hal ini dikarenakan banyaknya toko yang tutup dan berbagai kendala penjualan dilapangan.
“Ditambah lagi ada informasi sekitar 2 juta sepeda dari luar negeri masuk ke Indonesia pada akhir 2020. Hal ini membuat industri sepeda tanah air semakin tertekan,” ungkap Yudi.
Meski demikian perusahaan tetap mengaku bersyukur. Sebab, dengan pasar yang semakin kompetitif secara otomatis membuat seluruh karyawan harus bekerja secara kreatif.
Terkait dua fasilitas dari Kementrian Keuangan melalui Bea Cukai Gresik, Yudi mengaku perusahaan bisa menghemat biaya produksi hingga 30 persen.
“Fasilitas Gudang Berikat yang diberikan Bea Cukai Gresik sangat membantu dalam menekan biaya produksi," ujar Yudi.
Untuk fasilitas program BMDTP, tahun ini alokasi yang diberikan kepada PT IBW mencapai Rp 1,5 miliar.
“BMDTP ini membantu usaha kami yang saat ini kinerjanya belum maksimal akibat terdampak Pandemi. Untuk itu kami sangat memberikan apresiasi kepada Bea Cukai Gresik karena selama ini telah banyak memberikan dukungan melalui fasilitas yang dimiliki,” tandas Yudi.