TRIBUNJATIM.COM - M, istri muda Yosef kena imbas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti serta Amalia.
Sikap para tetangga dan masyarakat kepada M dikuak pengacara.
Yosef sendiri diketahui adalah ayah Amalia dan suami Tuti, sekaligus yang pertama kali menemukan jasad kedua korban di bagasi mobil rumah, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: 1 Bukti yang Diyakini Mampu Ungkap Pelaku Pembunuhan di Subang Meski Pembunuh Sudah Cuci Baju Korban
Kuasa hukum Yosef dan istri mudanya, Rohman Hidayat mengungkap kondisi kliennya saat ini mengalami depresi.
Itu karena banyaknya fitnah serta tudingan terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terhadap M dan Yosef.
Terkait kondisi kliennya itu, Rohman pun berharap polisi bisa segera mengungkap siapa pelakunya.
"Kami masih menunggu kabar baiknya, supaya tidak ada fitnah sana sini."
"Supaya bisa berhenti ya apalagi tudingan-tudingan liar terutama terhadap klien saya, semoga bisa cepat diumumkan kepada masyarakat," ujar Rohman, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar, Sabtu (4/9/2021).
Baca juga: Akhirnya Terkuak Chat Terakhir Amalia, Jejak Terang Pembunuhan di Subang dari HP Saksi, Muncul Mr X
Lebih lanjut, Rohman mengungkapkan pemberitaan mengenai kasus pembunuhan Tuti dan Amalia ramai dibicarakan.
Dampaknya, banyak orang menyudutkan Yosef dan M.
"Saya sampaikan bahwa pemberitaan mengenai pembunuhan di Jalan Cagak ini sangat luar biasa."
"Mungkin orang yang tidak tahu menahu, terus banyak obrolan, mungkin seperti tetangga atau masyarakat umum lainnya yang suka menyudutkan kedua klien saya," terangnya.
Baca juga: Kontras Pengakuan Yosef dan Istri Muda soal Keberadaan? Tak Bersama saat Ibu-Anak di Subang Dibunuh
Kuasa hukum M, Robert Marpaung, juga mengungkapkan istri muda Yosef ini tertekan karena banyak komentar di media sosial yang menuduhnya sebagai pelaku pembunuhan.
Dampaknya, M menjadi takut keluar rumah.
Padahal pihak kepolisian belum mengumumkan hasil penyelidikan.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau."
"Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang," ujar Robert.
"Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat Ibu M tertekan."
"Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikannya. Dampak tuduhan itu membuat Ibu M jadi jarang keluar rumah," imbuhnya.
Baca juga: Terjawab Siapa D? Sosok Misterius Bertamu ke Rumah Ibu & Anak di Subang, Fakta Pencongkelan Dikuak
Baik Robert maupun Rohman, sama-sama meyakini Yosef dan M tidak terlibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Secara pribadi saya meyakini dia tidak terlibat, didukung keterangan saksi pada malam kejadian dia ada di rumah," ujar Robert.
"Saya yakin klien saya tidak adanya keterlibatan dalam kasus ini," kata Rohmat.
Kata Kriminolog soal Pembunuhan Tuti dan Amalia
Dua pekan lebih telah berlalu, polisi belum juga mampu memecahkan teka-teki siapa pembunuh sadis Tuti dan Amalia.
Sebanyak 23 saksi telah diperiksa secara bergantian, termasuk Yosef dan M.
Penggunaan teknologi digital dan anjing pelacak pun telah dikerahkan petugas guna menguak tabir misteri dari kasus yang terjadi pada 18 Agustus tersebut.
Baca juga: Malam-malam Saksi ini Sering Datangi Rumah Ibu-Anak di Subang yang Dibunuh, Yosef Ditanya soal Helm
Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar pun angkat bicara, terkait mengapa tersangka hingga kini masih sulit dibuktikan oleh polisi.
Menurutnya yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di tempat kejadian perkara, tapi juga faktor X yang dimungkinkan saling berkaitan, antara keterangan saksi dan kondisi kondisi korban semasa hidup.
"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya. Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Sosok Saksi Misterius yang Diperiksa hingga Dini Hari, Pembunuh Ibu & Anak di Subang Belum Ditangkap
Melihat proses penyelidikan yang dilakukan dan sulitnya pengungkapan tersangka, Yesmil pun menduga bahwa kasus ini merupakan jenis pembunuhan berencana.
Oleh karena itu, bila kasus ini merupakan pembunuhan berencana, maka yang harus ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan yang dilakukan.
Terlebih dalam setiap kasus pembunuhan berencana, selalu terkait dengan tiga motif utama yang menyertainya, yaitu motif hubungan sosial, seperti asmara, lalu, motif kekuasaan, dan harta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan.
Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut, apakah ada kaitannya dengan masalah finansial, kekuasaan, atau hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," ucapnya, dilansir TribunJatim.com dari Tribunnews.
Baca juga: Serpihan 1 Benda Titik Terang Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Lihat Temuan Pada Yosef & Istri Muda
Meskipun pendekatan motif sudah menjadi cara klasik, tapi lanjutnya, hal itu dalam ilmu kriminologi tetap menjadi penting untuk dilakukan.
Sehingga temuan alat bukti, hasil pemeriksaan forensik, dan dugaan motif ini menjadi satu rangkaian dalam upaya menguak sebuah kasus pembunuhan.
"Kecuali, apabila pelaku sudah terbuka, maka pendalaman motif menjadi nomor dua, yang penting faktanya sudah jelas atau tidak," ujar Yesmil.
Baca juga: Misteri Sepatu Putih di TKP Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Milik Pelaku? Yosef-Istri Muda Diperiksa
Disinggung, terkait jenis kasus pembunuhan berencana, dimungkinkan telah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku, sehingga aksi tersebut sangat rapi dan sulit dibuktikan.
Menurutnya, hal tersebut mungkin terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan, dimungkinkan adanya pelaku dan aktor intelektual, atau yang disuruh melakukan dan yang menyuruh melakukan aksi tersebut.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut.
Terkait bagaimana cara korban di bunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.
Akan tetapi, Ia lebih berharap pihak kepolisian lebih meningkatkan fokusnya terhadap motif yang mendasari terjadinya pembunuhan.
Karena, dengan terus memperbanyak saksi yang diperiksa justru akan mengaburkan fakta yang ada.
Berita lain terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang