Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Buat kalian yang suka "uji nyali," boleh mencoba sensasi nongkrong di warkop yang satu ini.
Menyajikan berbagai olahan ketan, Warkop Ketan Surabaya menghadirkan nuansa horor yang bisa dinikmati sejak di pintu gerbang.
Lokasinya ada di Jalan Gadung Nomor 1B, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Berada dekat dengan jalan raya, warkop ini sangat mudah ditemukan.
Begitu masuk di pintu gerbang warkop, pengunjung akan dikagetkan dengan berbagai replika hantu. Ada replika kuntilanak yang duduk di kursi dan bergelantungan, pocong, jelangkung, hingga replika hantu lainnya.
Sebagian meja yang digunakan juga merupakan replika makam, lengkap dengan batu nisan. Berjejer di dalam warkop ini.
Nah, ketika memesan makanan, pengunjung juga akan dilayani pegawai yang menggunakan atribut kuntilanak. Pakaian daster putih, rambut panjang, lengkap dengan tambahan ornamen pisau yang seakan menancap di kepala.
Konsep unik ini ternyata diciptakan langsung oleh pemiliknya, Dio Bagus.
"Awalnya, kami membuat warkop dengan konsep pedesaan," kata Dio saat ditemui di warkopnya, Kamis (7/10/2021).
Pada saat memasuki pandemi Covid-19 (virus Corona), ia lantas berinovasi untuk menambah lebih banyak pengunjung. Maka konsep hororlah yang ia pilih.
"Jadi, di sini ada dua konsep. Konsep pedesaan dan konsep horor," kata pria 28 tahun penyuka horor ini.
Pemilihan konsep horor juga bukan alasan.
"Kami ingin membuat pengunjung penasaran sehingga tertarik. Khususnya, bagi mereka yang suka dengan horor," katanya.
Baca juga: Tonjolkan Rasa Rempah-rempah, Kuliner Gurame Asam Manis Dapur Issed Probolinggo Buat Lidah Bergoyang
Tak hanya kesan menghibur yang dihadirkan, ia juga menyisipkan pesan religius di warkop ini.
"Ada replika mayat dan kuburan sebagai meja di sini. Sehingga, orang yang nongkrong di sini selalu mengingat kematian," katanya.
Selain suasana, warkop ini juga memiliki olahan makanan yang khas dibanding warkop lainnya. Yakni, tujuh olahan ketan.
Di antaranya, ketan yang disajikan dengan taburan keju dan cokelat yang diberi nama Ketan Dunia Lain. Kemudian ketan dengan rasa greentea yang diberi nama Ketan Pantai Selatan.
"Yang paling favorit adalah Ketan Dunia Lain. Isinya, bubuk kedelai, dicampur parutan kelapa, keju, dan cokelatnya. Jadi, rasanya lengkap, ada manis, ada asinnya," katanya.
Inovasi inipun mendapat antusias dari pengunjung. Dio mengaku ada peningkatan omzet, sekalipun pada masa pandemi.
"Sehari, bisa sampai 3-5 kg bahan ketan. Ada kenaikan 60 persen," katanya.
Harganya cukup terjangkau, satu porsinya mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 20 ribu. Warkop ini juga menyajikan berbagai snack, mie instan, hingga minuman.
Salah satu pengunjung di tempat ini, Zara begitu antusias.
"Awalnya kaget. Menguji adrenalin juga. Tapi, saya nggak takut sih," kata Zara.
"Mungkin nggak banyak juga warkop yang seperti ini di Surabaya. Ketannya juga enak. Saya pilih greentea, ada manisnya, mantap pokoknya," katanya.