Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengantisipasi sejumlah potensi bencana alam di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, beberapa di antaranya bisa terjadi di wilayah pesisir Surabaya.
Di kawasan pantai misalnya, Cak Eri mengungkap potensi bencana banjir rob. Ini di antaranya menerjang di kawasan Surabaya Utara, termasuk Kenjeran.
Misalnya, bencana banjir rob yang melanda Tempurejo, Kecamatan Kenjeran, hingga Nambangan Cumpat, Kecamatan Bulak akhir Mei lalu. Bukan hanya merendam rumah warga hingga fasilitas jalan, sejumlah kapal nelayan bahkan ikut rusak.
Mengantisipasi hal ini, Pemkot Surabaya telah memperkuat tanggul di kawasan tersebut. "Untuk (Kawasan) Pantai, seperti kenjeran, kami memperkuat tanggul di sana," kata Cak Eri di sela acara Apel Kesiapsiagaan Bencana, Senin (25/10/2021).
"Pantai-pantai juga diperkuat. Sebelum gelombang naik, kami antisipasi di sana," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Bukan hanya di pesisir, Cak Eri juga mengantisipasi bencana di kawasan lain. Misalnya, munculnya genangan banjir hingga pohon tumbang. "Kami juga siapkan antisipasi untuk bencana-bencana seperti banjir, pohon tumbang," katanya.
Saat ini, sejumlah dinas bersinergi dalam normalisasi saluran. Juga, merampingkan dahan pohon yang berpotensi runtuh.
Baca juga: Pembantu di Madiun Ditemukan Meninggal Dunia di dalam Rumahnya, Diotopsi Karena Ada Darah di Telinga
Pihaknya juga menyiagakan peralatan hingga alat berat untuk gerak cepat. "Kami siap siaga. Ada alat, ada kendaraan, hingga sarana prasarana penunjang lainnya," katanya.
Dalam apel kesiapsiagaan bencana tersebut, juga diperlihatkan sejumlah alat hingga kendaraan antisipasi bencana. Mulai dari gergaji Chainsaw, pelampung, perahu karet, hingga ekskavator.
Selain jajaran Pemkot, acara ini juga diikuti jajaran TNI dan Polri. Mereka turut mengirimkan pasukan dalam apel ini.
Cak Eri melanjutkan, pihaknya tak bisa bergerak sendiri. Peran serta masyarakat tetap diharapkan bisa berkolaborasi dengan pemerintah.
Minimal, masyarakat bisa melaporkan setiap kejadian, termasuk potensi bencana kepada Pemkot. "Kami sudah menyiapkan call center 112. Kalau ada kendala, silakan laporan sebelum terlambat," kata Cak Eri.
Warga juga diajak untuk peka terhadap lingkungan, minimal sekitar masing-masing. "Saluran jangan sampai buntu. Ayo dijaga bareng-bareng," katanya.