Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur menjadi perhatian serius kalangan DPRD Jatim. Sebab, tingginya kasus DBD ini berlangsung di tengah situasi pandemi yang belum sepenuhnya tuntas.
Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana mengatakan, pihaknya prihatin atas meningkatkan kasus DBD belakangan ini.
Komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat ini pun mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan perhatian terlebih di musim penghujan ini.
"Ini sudah warning atau lampu merah karena trendnya naik," kata Renny saat dikonfirmasi dari Surabaya, Jumat (28/1/2022).
Laporan terbaru berdasarkan data Dinas Kesehatan Jatim, kasus DBD sudah mencapai 1.220 penderita DBD di Jawa Timur. Data itu merupakan laporan dari rentang 1-27 Januari 2022.
Baca juga: Waspada! Belasan Warga Kota Malang Terserang DBD, Dinkes Prediksi Puncak Kasus Mulai Februari
Dari jumlah tersebut tercatat telah ada 21 kematian kasus dengan didominasi penderita usia 5-14 tahun dengan kata lain, case fatality rate untuk DBD di Jatim mencapai 1,7 persen.
Menurut Renny, keprihatinan ini membutuhkan upaya serempak seluruh pihak. Sehingga, pihaknya di Komisi E turun ke dapil untuk sebagai bentuk perhatian atas situasi saat ini.
Para wakil rakyat itu melakukan diharapkan terus melakukan koordinasi dengan petugas baik Jumantik, Kades serta perangkat desa lain untuk memasifkan edukasi.
Baca juga: Satu Anak di Surabaya Meninggal Usai Terkena DBD, Pemkot: Sempat Sembuh Tapi Tiba-tiba Drop
Edukasi pentingnya gerakan 3 M, yaitu menguras bak mandi secara rutin, menutup penampungan air serta mengubur barang bekas dan sebagainya.
Upaya itu bakal terus dilakukan para wakil rakyat ini, disamping segera melakukan rapat dengar pendapat dengan dinas terkait.
"Lebih baik mencegah dari pada mengobati, jadi mari jaga juga kebersihan lingkungan," ajak politisi PDI Perjuangan tersebut.