Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mendesak agar camat, lurah, sampai RT dan RW lebih peka dengan kondisi warganya. Sebagai perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) di setiap kampung, mereka dituntut lebih tahu detail keadaan warganya.
Pimpinan DPRD ini dibuat tidak percaya saat berkunjung ke Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Jumat (28/1/2022). Ditemani lurah dan tokoh masyarakat setempat, Laila terpaku saat berada di rumah tidak layak huni milik Aisyah (35).
"Kalau ini bukan saja tidak layak huni. Tapi rumah ini sudah sangat memprihatikan. Kasihan, bertahun-tahun Ibu Aisyah tinggal di rumah seperti ini," kata Laila begitu tiba di rumah Aisyah.
Aisyah bersama anaknya yang masih usia TK tinggal di rumah yang membahayakan itu. Tidak saja tembok rumah yang rapuh, bolong, atap juga bocor menganga, dan berlantai semen.
Baca juga: Bayi Usia 5 Bulan di Lumajang Alami Banyak Luka Memar, Polisi Sebut Ortu Gak Sengaja
Karena kerap bocor sehingga lantai sudah seperti tanah karena semennya sudah rusak. Bertahun-tahun, keluarga Aisyah berusaha bertahan dengan kondisi tersebut. Aisyah bersama suami sebelumnya tinggal di rumah berukuran sekitar 5x7 meter itu.
Namun karena tidak kuat dengan keadaan, perempuan yang kini menjadi orangtua tunggal ini memilih menumpang di rumah orangtuanya. Rumah ibu Aisyah ukurannya juga sangat kecil. Letaknya persis bersebelahan dengan rumah Aisyah. Anaknya yang masih TK juga ikut neneknya.
"Kira-kira sudah empat tahun lebih rumah saya begini ini. Saya akhirnya tiggal bersama emak," ucap Aisyah, yang kurang sempurna dalam berbicara.
Perempuan yang ditinggal suami dengan satu anak ini pasrah dengan keadaan. Laila pun makin iba. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga melihat sendiri kondisi Aisyah yang mengalami keterbelakangan mental.
Laila pun menguatkan hati Asisyah dengan merangkul pundaknya. Setelah ngobrol dengan warga Siwalankerto itu, pimpinan DPRD ini berharap keluarga Aisyah bisa menjadi prioritas dimasukkan dalam program intervensi Pemkot Surabaya.
Berkat Laporan Warga
Laila Mufidah menyempatkan diri ke Siwalankerto setelah ada warga yang melapor kepada dirinya. Laporan itu menyebut ada sejumlah warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Namun hingga saat ini belum mendapat sentuhan program intervensi Pemkot Surabaya.
Salah satunya adalah keluarga Aisyah yang penduduk asli dan ber-KTP Surabaya. Saat itu juga, Laila mendesak kepada semua staf kelurahan serta RT/RW agar lebih peka dan mau turun ke masyarakat untuk melihat kondisi warga yang sebenarnya.
"Wali Kota Pak Eri (Eri Cahyadi) sudah memberi contoh dengan rela berkantor di kantor kelurahan. Yo kebacut rek, nek sampai Lurah, RT, dan RW-ne gak weroh keadaan wargane," tandasnya.
Laila berkunjung ke rumah Aisyah tidak sendirian. Dia didampingi lurah dan staf kelurahan . Ada juga pengurus dari Unit Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (UPMK).