Liga 1

Teror Covid-19 di Liga 1 Meningkat, PSSI Dapat Lampu Kuning dari Menpora

Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, sedang memberikan keterangan kepada awak media seusai bertemu dengan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, dan Asops Kapolri, Irjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si di Kemenpora, Senayan, Jakarta, 10 Februari 2021.

TRIBUNJATIM.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, angkat bicara mengenai kasus Covid-19 yang menimpa sejumlah kontestan Liga 1 2021-2022.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus positif Covid-19 di Liga 1 2021-2022 mengalami penambahan.

Akibatnya, sejumlah klub harus kehilangan pemainnya akibat terpapar Covid-19.

Sebelumnya, ada Arema FC yang harus kehilangan lima pemainnya akibat positif Covid-19.

Ada juga Persib Bandung yang terpaksa tampil tanpa sembilan pemainnya di pekan ke-21 Liga 1 2021-2022 karena alasan yang sama.

Baca juga: Kode Keras, Penjaga Gawang Panathinaikos Beri Sinyal Gabung Timnas Indonesia

Hingga kini tercatat sudah ada tujuh klub yang gembos akibat Covid-19.

Kabar kasus Covid-19 di Liga 1 2021-2022 rupanya juga sudah sampai ke telinga Menpora, Zainudin Amali.

Zainudin Amali mengatakan sudah berkomunikasi dengan PSSI terkait masalah ini.

"Saya sudah berkoordinasi dengan PSSI, menanyakan tentang terpaparnya beberapa pemain Liga 1," kata Zainudin Amali dikutip dari laman resmi Kemenpora.

Zainudin Amali pun memberikan peringatan kepada PSSI untuk memperketat protokol kesehatan di Liga 1 2021-2022.

Selain itu, Zainudin Amali juga meminta klub disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Jelang Hadapi PSS Sleman, Satu Pemain Persik Kediri Dikabarkan Positif Covid-19

"Saya sudah minta supaya PSSI mengingatkan kembali kepada klub-klub peserta Liga 1 untuk memperketat prokes sesuai komitmen awal," ungkap Zainudin Amali.

Menpora mengingatkan apabila ada klub yang tidak menjalankan komitmen awal maka akan merugikan tim lainnya.

"Saya ingin mengingatkan kembali bila komitmen awal yang sudah disepakati tidak diperhatikan maka akan menggangu kelancaran jalannya kompetisi."

"Ini akan merugikan klub itu sendiri beserta para pemainnya," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini