Berita Jatim

Khofifah Sebut Produksi Minyak Goreng Jatim Surplus 4 Ribu Ton Setiap Bulan, Kenapa Langka di Pasar?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat meninjau PT Wilmar Nabati Indonesia, untuk mengecek distribusi minyak goreng, Senin (7/2/2022).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, produksi minyak goreng di Jawa Timur surplus sebanyak 4 ribu ton setiap bulannya.

Khofifah Indar Parawansa memaparkan, pabrik minyak goreng di Jawa Timur bisa memproduksi sebanyak 63 ribu ton per bulan.

Sedangkan konsumsi minyak goreng masyarakat Jawa Timur hanya 59 ribu ton per bulan.

"Harusnya masih surplus 4 ribu ton, tapi di pasar mengalami kelangkaan, di minimarket juga kosong, Hypermart harus PO tapi juga tidak semuanya bisa dibeli," kata Khofifah saat ditemui di Bakorwil Madiun, Selasa (15/2/2022).

Menurut gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini, jika pabrik tidak mengurangi produksinya tapi di pasar mengalami kelangkaan, maka ada yang perlu diperhatikan di jalur distribusi.

Ia pun meminta kepada bupati dan wali kota  seluruh Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan distributor minyak goreng terdekat.

"Saya mohon bisa dikomunikasikan secara lebih intensif dengan distributor minyak goreng, karena sebentar lagi Ramadan," ucap Khofifah.

"Kemampuan daya beli masyarakat harus kita jaga, inflasi harus kita kendalikan. Oleh karena itu komunikasi dengan distributor minyak goreng menjadi hal yang penting," lanjutnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan, saat ini Satgas Pangan Polda Jatim sedang melakukan penelitian adanya indikasi penimbunan minyak goreng.

"Lagi diteliti oleh Satgas Pangan Polda Jatim, kita lihat nanti hasilnya. Kita juga koordinasi dengan kementerian agar kebutuhan di retail segera dicukupi," jelas Drajat Irawan.

Berita Terkini