TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim, Rabu, 16 Februari 2022.
Berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan oknum PNS di Surabaya dibekuk, nyambi kerja sampingan sebagai pengedar sabu.
Ada juga berita razia malam Valentine, pasangan di bawah umur diamankan petugas TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub Tuban.
Selanjutnya berita mengenai profil Padepokan Tunggal Jati Nusantara, kelompok ritual di Pantai Payangan Jember yang berujung maut.
Terakhir, tersaji berita Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjalani pemeriksan atas kasus dugaan pemalsuan ijazah di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, selama tiga jam, Selasa (15/2/2022).
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut ini berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu, 16 Februari 2022 yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Petani di Sumenep Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok dan Gulungan Sarung
Baca juga: Potret Sosok Ayah Tiri Ashanty yang Jarang Tersorot, Sudah Lama Tinggal di Cinere, Usia Masih Muda
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Magetan Diborong PNS, Warga Keluhkan Data Dipakai Orang
1. Nekat Jadi Kurir Sabu, Oknum PNS di Surabaya Dibekuk Polisi
Oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di Kelurahan Romokalisari jadi incaraN kepolisian seusai terindikasi menjadi kurir narkotika.
Oknum PNS berinisial BY (49) itu ditangkap, Jumat 11 Februari 2022 sekitar pukul 19.00 WIB, di rumahnya, Perum Oasis Sememi Surabaya.
Kasat Resnarkoba Polreatabes Surabaya, AKBP Daniel Marunduri menyebut jika tersangka ini diamankan setelah anggotanya setelah mendalami informasi yang beredar di masyarakat yang menyebut jika oknum tersebut mempunyai kerja sampingan sebagai pengedar.
"Begitu didalami dan diselidiki hingga dilakukan penangkapan dan ditemukan puluhan poket sabu siap edar," jelas Daniel, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Petani di Sumenep Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok dan Gulungan Sarung
Baca juga: Ditinggal Rawat Tanaman, Mobil Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Terbakar, Simak Kronologinya
Daniel menjelaskan jika barang bukti yang ditemukan anggota tersebut diakui milik pelaku yang disembunyikan dalam rak almari di bagian dapur rumah yang ditinggali oleh tersangka.
"Dalam lemari dapur itu didapati 15 poket sabu dengan berat selurahnya 53,3 gram serta bungkusnya," tambahnya.
Petugas juga menyita, 4 pak plastik klip, timbangan elektrik, sendok plastik, tas kresek merah dan HP.
Dari keterangan tersangka bahwa narkotika jenis sabu didapat dengan cara diambil secara ranjau atas perintah bandarnya KH yang tinggal dalam Lapas.
"Dia (pelaku) meranjau di daerah Demak Surabaya sebanyak 50 gram, dan peran dari tersangka tersebut adalah sebagai perantara / kurir dan perbuatan tersebut dilakukan olehnya sejak bulan Januari tahun 2022," imbuh Daniel.
2. Razia Malam Valentine, Pasangan di Bawah Umur Ini Tak Sadar Terjaring Razia di Tuban
Pasangan di bawah umur masih tertidur pulas saat petugas datang untuk razia malam Valentine, Senin (14/2/2022), malam.
Tampak sejoli itu tak menghiraukan ketika petugas TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub masuk kamar tempat mereka menginap.
Kamar lantai dua tempat pasangan muda menginap di hotel itu diisi tiga orang, rinciannya dua pemuda dan satu gadis di bawah umur.
Saat mereka terbangun betapa kagetnya, bahkan pasangan tersebut seperti belum sadarkan diri diduga terpengaruh alkohol.
Hal itu juga dibenarkan pemuda yang ada dalam satu kamar.
"Saya baru datang karena dipanggil teman saya laki-laki ini, iya tadi minum bareng dari luar. Saya juga tidak kenal gadis yang masih di bawah umur ini," ujar pemuda tersebut kepada petugas.
Baca juga: Kaget Wawali Armuji Dapati Puluhan Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia Valentine di Surabaya
Sementara itu, Kasat Sabhara Porles Tuban, AKP Chakim Amrullah mengatakan, ketiga pemuda yang ada dalam satu kamar ini turut diamankan.
Mereka tidak bisa menunjukkan dokumen surat nikah, sehingga mereka dibawa petugas untuk dilakukan pendataan.
"Di dalam kamar yang dihuni petugas ini diisi tiga pemuda, yang perempuan ini masih di bawah umur," ujarnya kepada wartawan.
Chakim menambahkan, selain pasangan muda itu, petugas juga mengamankan lima pasangan lainnya di sejumlah hotel.
3. Profil Padepokan Tunggal Jati Nusantara, Kelompok Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember
Ritual di Pantai Payangan Jember berujung maut.
Pasalnya ritual tersebut menelan korban 11 orang meninggal dunia.
Ritual itu dipimpin oleh kelompok yang bernama Padepokan Tunggal Jati Nusantara.
Seperti apa profil kelompok tersebut?
Diberitakan sebelumnya, 11 orang tewas akibat terseret ombak dan tenggelam di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember pada Minggu (13/2/2022) dini hari.
Baca juga: Kejar Inisiator Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Polisi Periksa Ketua Tunggal Jati Nusantara
Mereka merupakan anggota dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang menggelar ritual di pantai.
Totalnya ada 24 orang yang mengikuti ritual.
Mereka tiba di Pantai Payangan pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB.
Setelahnya, peserta mulai beranjak ke laut.
Diawali dengan tabur bunga, peserta kemudian membentuk dua barisan dan saling bergandengan tangan.
4. Tiga Jam Diperiksa Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Bupati Sugiri Sancoko Dicecar 30 Pertanyaan
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjalani pemeriksan atas kasus dugaan pemalsuan ijazah di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, selama tiga jam, Selasa (15/2/2022).
Sekitar pukul 14.30 WIB, Sugiri Sancoko bersama sejumlah staf, dan kuasa hukumnya tampak keluar dari pintu utama Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Kepada awak media, Sugiri Sancoko mengaku dicecar sekitar 30 pertanyaan mengenai laporan atas kasus dugaan tindak pidana pemalsuan surat tersebut.
"Lumayan agak banyak sekitar 20-30 pertanyaan. Pertanyaan bapak sehat, nomor KTP, anak berapa, istri siapa, soal keluarga juga," ujarnya di halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Ponorogo Masih Saja Masuk PPKM Level 4, Bupati Sugiri Sancoko Berikan Penjelasan
Sugiri Sancoko menegaskan, dirinya berupaya untuk kooperatif dengan pihak penyidik kepolisian.
Pihaknya tetap akan mengklarifikasi segala bentuk informasi yang berkenaan dengan tuduhan dalam laporan kepolisian yang menjerat namanya.
"Bukan sekadar kooperatif, tidak dipanggil pun saya wajib memberikan penjelasan karena ada laporan. Nek ora ngono kan ngesakne (kalau tidak begitu, kan kasihan) orang-orang, makanya saya datang," jelasnya.
---
Ikuti berita viral terpopuler dan berita Jatim terkini lainnya