Berita Surabaya

Nasib Pilu Gadis di Surabaya, Dijanjikan Pekerjaan malah Kena Gendam, Motor Amblas Digondol

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar pria yang mengaku sebagai bos kafe saat membawa kabur motor korbannya di parkiran sebuah kafe, Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, Surabaya, Minggu (13/2/2022).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Modus kejahatan pencurian motor di Kota Surabaya, makin beragam dan nekat. Terbaru, pelaku bermodus menyaru sebagai bos kafe yang sedang mencari karyawan baru.

Agar tampak meyakinkan sebagai bos pemilik kafe. Pelaku sengaja memilih setting lokasi sebuah kafe, sebagai tempat untuk melakukan interview kerja terhadap calon korbannya.

Setelah seorang target berhasil dijebak untuk mengikuti serangkaian tahapan tes seleksi kerja abal-abal, di dalam kafe yang sejatinya bukan miliknya.

Di situlah, akal bulus pelaku mulai bermain untuk menguasai harta benda korbannya.

Pengalaman apes itu, dialami oleh Linda (18) warga Morokrembangan, Krembangan, Surabaya, Minggu (13/2/2022) sore.

Motor Honda Beat bernopol S-6215-MP miliknya, raib digondol oleh seorang pria berusia kisaran 40 tahun, yang mengaku sebagai bos atau pemilik kafe dan sedang membutuhkan karyawan baru.

Linda mengaku mengenal pria tersebut dari sebuah iklan lowongan pekerjaan sebagai karyawan kafe di Kota Surabaya, yang bertebaran di Facebook (FB), sehari sebelumnya, yakni Sabtu (12/2/2022).

Setelah memperkenalkan diri secara singkat melalui pesan WhatsApp (WA). Ternyata, si pria tersebut mengajak Linda untuk menjalani tahapan interview sekaligus tes penerimaan kerja, di sebuah kafe, Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, Surabaya.

"Orangnya sempat telpon ingin memarkir mobil dahulu. Kemudian datang, saya diajak naik ke atas kafe," ujarnya saat dihubungi awak media, Minggu (20/2/2022).

Hingga keduanya bertemu langsung di kafe tersebut. Linda mengaku, belum menaruh rasa curiga atas gelagat si pria yang ternyata bakal menipunya itu.

Apalagi, selama ngobrol ngalor-ngidul di kafe tersebut. Si pria akan menjanjikan Linda pekerjaan sebagai kasir, dengan gaji menggiurkan, yakni satu juta rupiah, yang dibayarkan setiap pekannya.

"Terus saya deal. Salaman dengan pelaku saya pegang kunci motor, habis itu saya kayak pusing nggak sadar," jelasnya.

Entah, apakah memang si pria tersebut menggunakan metode gendam atau sejenisnya. Linda mengaku, kepalanya terasa begitu pusing seusai menjabat tangan si pria tersebut.

Apalagi, saat si pria itu, menginginkan Linda mengerjakan sebuah tes penerimaan kerja sebagai kasir, dengan melakukan proses penghitungan angka, secara manual, tanpa menggunakan alat bantu; kalkulator atau sejenisnya.

"Saat itu tangan saya angkat nggak gerak. Orangnya terus nggak ada," terangnya.

Setelah menjalani momen obrolan disertai adanya tes ala penerimaan kerja singkat, yang terjadi begitu serba cepat itu. Linda mengaku, tidak mendapat pria tersebut di depannya.

Mungkin, sedang merampungkan keperluan lain. Ia kemudian berinisiatif mengirim pesan WA untuk menanyakan keberadaan si pria. Jawabannya, si pria mengaku kepada Linda sedang berada di luar sebentar, dan tak lama lagi kembali ke kafe.

Setelah menanti cukup lama. Linda akhirnya menyadari, jika dirinya menjadi korban kejahatan penipuan dari pria yang mengaku sebagai bos pemilik kafe itu.

Saat dua orang karyawan kafe yang menjadi tempat mereka nongkrong mendatangi Linda, untuk menyampaikan jika kafe akan segera tutup, dan pria tersebut bukanlah pimpinan ataupun pemilik kafe itu.

Menyadari ada yang tak beres. Linda kemudian memeriksa keberadaan motornya di area parkir, ternyata motornya itu sudah tidak lagi ada di tempat parkir semula.

Lalu, setelah dibantu oleh karyawan kafe untuk memeriksa rekaman CCTV pengawas area parkir. Dugaan Linda, tak meleset.

Si pria bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan pipi berkarakter tembam, yang mengaku kepadanya sebagai bos pemilik kafe yang butuh karyawan baru, adalah pelakunya.

"Saya lari ke bawah melihat motor dan helm sudah nggak ada. Saat saya WA sudah diblokir, ditelpon tidak bisa," pungkasnya.

Berita Terkini