Kim Woo Jin pun ingat dengan janjinya pada Yun Sim Deok, dan datang ke pertunjukan.
Melihat Kim Woo Jin dari atas panggung, Yun Sim Deok berlari mengejar Kim Woo Jin. Ia sadar tak bisa melupakan perasaannya pada Kim Woo Jin, meskipun ia berusaha membunuh perasaannya.
Begitupun dengan Kim Woo Jin yang masih merindukan kebersamaan mereka.
Setelah mengganti gaunnya, Yun Sim Deok berjalan dan berbicara dengan Kim Woo Jin. Yun Sim Deok berterima kasih karena Kim Woo Jin mengingat janjinya.
Saat itu juga Yun Sim Deok mengatakan ia tak bisa melupakan Kim Woo Jin dan selalu merindukannya.
Kim Woo Jin memeluk Yun Sim Deok dan memintanya untuk membiarkan perasaannya. Karena ia juga merasakan hal yang sama.
Sejak saat itu, Yun Sim Deok mengirim surat pada Kim Woo Jin, dan Kim Woo Jin membalasnya. Yun Sim Deok juga meminta Kim Woo Jin terus menulis sastra.
Saat istri Kim Woo Jin membuka laci kerja, ia menemukan topi Yun Sim Deok dan sebuah kertas.
Di tempat terpisah, Yun Sim Deok menjadi penyanyi di stasiun penyiaran Gyeongseong. Namun gajinya dari menyanyi kecil dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Yun Sim Deok mengirim surat pada Kim Woo Jin dan berbohong bahwa keadaannya baik-baik saja serta semuanya berjalan dengan lancar. Dia juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama.
Membaca surat dari Yun Sim Deok, Kim Woo Jin tersenyum dan langsung membalasnya. Dia juga berbohong dirinya baik-baik saja saat mengelola perusahaan. Di sela-sela kesibukannya, Kim Woo Jin masih menulis beberapa ulasan untuk majalah sastra atau puisi. Di akhir suratnya ia menyatakan kerinduannya pada Yun Sim Deok.
Namun di tengah kebahagiaan mereka, orang tua Yun Sim Deok meminta anaknya untuk menikahi pria kaya yang akan menjamin kehidupan keluarganya, dan menyekolahkan adik-adiknya ke luar negeri.
Yun Sim Deok merasa bimbang. Ia mencintai Kim Woo Jin, namun ia juga harus menghidupi keluarganya, karena kondisi sang ayah yang sakit.
Yun Sim Deok memutuskan untuk pergi dari rumah dan menelepon Kim Woo Jin.
Kim Woo Jin pun datang menemui Yun Sim Deok. Mereka pergi ke pantai bersama. Saat itulah Yun Sim Deok menceritakan tentang pria kaya yang melamarnya. Keduanya diam dalam kebimbangan memilih cinta atau keluarga.
Kim Woo Jin pulang dan disambut sang istri. Dia juga dimarahi ayahnya karena meninggalkan dokumen yang harus ditandatangani. Ayah Kim Woo Jin melarang anaknya pergi ke Gyeongseong.
Di sebuah tempat makan, Yun Sim Deok bertemu pria kaya yang melamarnya, Kim Hong Ki (Lee Sang Yeob).
Sementara itu, ayah Kim Woo Jin menerima paket untuk Kim Soosan.
Kim Hong Ki juga ke rumah Yun Sim Deok untuk bertemu keluarganya. Yun Sim Deok lalu mengantar Kim Hong Ki dari rumahnya menuju jalan utama. Di tengah jalan, Yun Sim Deok meminta maaf dan mengatakan belum siap. Kim Hong Ki terlihat sedih mendengarnya.
Kim Woo Jin yang merasa bimbang dan frustrasi menjadi sering meminum alkohol. Dia bisa menghabiskan waktu semalaman untuk menulis. Saat itulah sang ayah datang dan marah mengetahui Kim Woo Jin masih saja menulis sastra. Bahkan mengirimkannya ke sebuah majalah. Sang ayah mengatakan Kim Woo Jin melawannya.
Kim Woo Jin menangis dan mengatakan apa yang dipikirkannya selama ini. Bagaimana hidupnya terkekang karena tuntutan sang ayah, ia bahkan menikah untuk menuruti permintaan sang ayah, dan menulis adalah cara agar dirinya bisa sedikit bernapas dalam tekanan.
Lewat tulisannya, Kim Woo Jin ingin melakukan sesuatu untuk kemerdekaan Joseon. Dia merasa menjadi pengecut karena menuruti semua permintaan sang ayah.
Ayah Kim Woo Jin kaget mendengar jawaban anaknya. Dia pun pergi dan menganggap sang anak terlalu mabuk.
Adegan diakhiri dengan sebuah kutipan.
"Ayah, bersama pusaran angin di hatiku, untuk kali pertama dalam hidupku, aku memilih menentang kehendakmu," dari Meninggalkan Rumah, sastra pemenang penghargaan, 21 Juni 1926.