"Saat terjadi pembacokan, kondisi jalan dalam keadaan sepi dan sedang tidak ada warga lain yang melintas di TKP," ungkap AKP Tomy.
AKP Tomy juga meluruskan mengenai sejumlah berita yang beredar yang menyatakan korban dibunuh di hadapan anak dan istrinya.
Berdasarkan pemeriksaan Polisi, saat terjadi pembunuhan, korban sedang berboncengan dengan istrinya.
Sejauh ini, korban dan istrinya tidak memiliki anak.
Kondisi terkini, istri korban mengalami patah tulang di bagian paha dan dirawat di rumahnya.
"Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban tidak pernah cerita sedang ada permasalahan dengan orang lain," bebernya.
Sebelumya, Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah menjelaskan kronologis singkat terjadinya pembunuhan terhadap Miarto.
Sore itu, korban mengendarai motor berboncengan dengan Rasia, istrinya.
Korban melaju dari arah Desa Ponjenan Timur yang hendak menuju rumahnya di Desa Batubintang.
Sesampai di Desa Ponjenan Barat, korban ditabrak dari arah belakang oleh Mobil Pikap berwarna hitam.
Saat ditabrak, korban dan istrinya terjatuh.
Setelah itu, datang dua orang menghampiri korban lalu membacok hingga korban meninggal dunia.
"Nopol Mobil Pikap yang menabrak belum diketahui," kata AKP Nining Dyah kepada TribunMadura.com, Rabu (2/3/2022) kemarin.
Saat ini, Polres Pamekasan telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu set pakaian korban, sebuah sandal, sebuah sarung celurit warna coklat.
Selain itu, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan Polisi telah melakukan olah TKP.
Kumpulan berita Madura terkini