Berita Tulungagung

Dinkes Tulungagung Minta Toko Tidak Memajang Kinder Joy: Tunggu Hasil Laboratorium

Penulis: David Yohanes
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produk Kinder Joy yang ditemukan petugas Dinas Kesehatan saat pemantauan produk pangan, Rabu (13/4/2022)

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan produk Kinder Joy saat pemantauan produk pangan menjelang lebaran, Rabu (13/4/2022) di sebuah swalayan.

Petugas meminta semua Kinder Joy tidak dipajang di rak.

Sebelumnya petugas meneliti detail produk berbentuk bulat mirip telur ini.

Produk ini diketahui berasal dari India, bukan dari Belgia.

Baca juga: Toko Sembako di Sampang Diacak-acak Maling, Pemilik Rugi Belasan Juta

"Produk yang diminta ditarik adalah yang dari Belgia. Sementara yang dari India masih diteliti," terang Kasi Kefarmasian Dinkes Tulungagung, Masduki.

Produk asal Belgia ini yang dipastikan mengandung bakteri salmonela.

Namun untuk keamanan produk dari India juga diminta tidak dijual dulu.

Masduki meminta penjual menunggu kepastian keamanan produk ini.

"Kita tunggu dulu hasil laboratoriumnya. Kita tak mau ambil risiko," ucapnya.

Menurut Masduki, jika produk ini sampai menimbulkan dampak pada konsumen, maka penjualnya bisa dijerat hukum.

Misalnya konsumen sampai mengalami sakit, maka penjual harus bertanggung jawab sampai kesembuhan pasien.

Belum lagi jika kondisi pasien parah dan menyebabkan kecacatan.

"Nanti penjualnya malah rugi kalau jatuh korban. Karena itu jangan dijual dulu sampai dipastikan aman," tegas Masduki.

Eli Purwaningsih, kepala toko di sebuah swalayan di Jalan Agus Salim, mengatakan pihaknya patuh dengan saran dari Dinkes.

Produk yang ada semuanya disimpan di gudang, sampai nanti ada kepastian.

Sebelumnya Kinder Joy tetap dipajang karena belum ada pemberitahuan resmi untuk menariknya.

"Misalnya dari supplier juga tidak memberi tahu supaya menarik produk ini," ucap Eli.

Lanjutnya, Kinder Joy tidak termasuk produk yang diminati, sehingga tidak ada stok di tokonya.

Eli mengaku khawatir jika sampai nyetok malah tidak laku hingga justru merugikan.

Produk yang ada hanya sebatas yang dipajang di dekat kasir.

"Tidak banyak yang membeli, makanya kami tidak berani nyetok," tandasnya. (David Yohanes)

 

Kumpulan berita Tulugagung terkini

Berita Terkini