Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pimpinan DPRD Jawa Timur menemui ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (14/4/2022).
Tak hanya menemui, pimpinan DPRD Jawa Timur bahkan berjanji akan segera meneruskan seluruh aspirasi yang menjadi tuntutan mahasiswa kepada pemerintah.
Setidaknya ada sejumlah tuntutan yang dibawa para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya ini.
Di antaranya, menuntut pemerintah menuntaskan persoalan minyak goreng, kenaikan harga BBM, kenaikan PPN, reformasi agraria hingga aspirasi untuk menunda pemindahan ibu kota.
Tuntutan ini disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, dan anggota DPRD Jawa Timur Noer Soetjipto yang menaiki mobil komando bersama para perwakilan aksi.
"Hari ini saya janji, kami di sini, hari ini juga tuntutan kalian akan saya kirim, baik kepada presiden maupun kepada Ketua DPR RI," ujar Kusnadi yang disambut gemuruh massa aksi.
Kusnadi menjamin tuntutan tersebut akan langsung diteruskan kepada pemerintah pusat. Ini sekaligus menjadi penegasan Kusnadi lantaran didesak mahasiswa memberikan jaminan tuntutan mereka ditindaklanjuti.
"Kami akan mengirimkan, dan mari kita berjuang bersama," ujar politisi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak mengungkapkan aspirasi yang disampaikan mahasiswa ditampung pihaknya. Selanjutnya, akan diteruskan kepada pemerintah pusat.
"Kami menerima dengan baik, karena apa yang disampaikan mahasiswa ini bagian dari apa yang dirasakan masyarakat saat ini. Dan kita wakil rakyat menjadi bagian dari itu," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut dengan segera mengirim aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat.
"Pak Ketua DPRD dan kita semua berjanji bahwa permohonan aspirasi kita akan langsung kirim kepada yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia dan Ibu Ketua DPR," tegas Sahat.
Setelah ditemui pimpinan dewan ini, massa aksi berangsur membubarkan diri.