Dulu, menumpang bak truk atau pikap memang menjadi hal biasa.
"Karena lokasi jauh dari rumah, saya dan teman desa 'nyegat' truk lewat di jalan raya. Kemudian kami naik di belakangnya. Menumpang sampai depan stadion," katanya.
Meski demikian, Faris mengaku masa-masa menjadi Persikmania itu tak dapat ia lupakan. Kenangan masa kecilnya itu ia simpan menjadi memori yang indah. Terlebih, saat ini Faris bisa berada di tengah lapangan untuk membela klub idamannya.
"Kenangan yang kalau diingat bisa bikin tertawa sendiri, tapi saya bangga. Apalagi sekarang bisa berada langsung di dalam stadion, tidak di luar," pungkasnya.