Ramadan 2022

Niat dan Tata Cara Salat Isyraq, Amalkan di Ramadan 2022, Buya Yahya: Kerjakan Sebelum Salat Dhuha

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Niat dan tata cara salat Isyraq,

TRIBUNJATIM.COM - Umat Islam dianjurkan menambah amal ibadah di Bulan Ramadan. 

Salah satunya bisa dilakukan dengan mengerjakan salat sunnah, salah satunya salat Isyraq.

Untuk diketahui, salat Isyraq yang dikerjakan pagi hari.

Berikut penjelasan tentang salat Isyraq dari Buya Yahya.

Buya Yahya pun menuturkan salat sunnah ini dikerjakan sebelum salat Dhuha.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Secara Online, Tunaikan Pada Bulan Ramadan - Malam Sebelum Salat Idul Fitri

Salat Isyraq adalah salah satu salat sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah salat sunnah termasuk salat Isyraq, akan mendapatkan pahala.

salat isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mensekati salat dhuha.

Bagaimana tata cara salat Isyraq?

Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya salat isyraq.

Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, salat Isyraq bukan salat Dhuha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah salat Dhuha.

Dalil yang mendasari kesunnahan salat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:

كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)

Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan salat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau salat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).

(Abdurrahman bin Husain al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr fî Takhrîji Mâ fil Ihyâ’ ‘anil Akhbâr pada Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, [Dârul Kutubil Islamiyyah], juz I, h. 197).

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا قِيْدَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ كَقَدْرِ صَلَاِة الْعَصْرِ مِنْ مَغْرِبِهَا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَمْهَلَ حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَ الضُّحَى صَلَّى أَرْبَعًا. (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي. حسن)

Artinya, “Ketika matahari bergeser dari tempat terbitnya seukuran satu atau dua tombak, sebagaimana ukuran waktu salat Ashar dari Maghribnya, maka Nabi ﷺ salat dua rakaat, kemudian beliau diam (tidak salat) sampai ketika waktu Dhuha naik, maka beliau salat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali. Hadits hasan).

(‘Ubaidillah bin Muhammad Abdissalam al-Mubarakfuri, Mir’âtul Mafâtîh Syarhu Misykâtul Mashâbîh, 1984, IV: 346-347).

Baca juga: Bacaan Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadan 1443 H, Amalan-amalan Mulai dari Salat Malam hingga Itikaf

Baca juga: Cara Salat Lailatul Qadar & Surat yang Dibaca, Serta Doa Lailatul Qadar Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

"Bagi yang menyatakan ada adalah ada. Anjuran salat isyraq diriwayatkan at-Tirmidzi," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Riwayat tersebut adalah:

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ (رواه الترمذي. حسن)

Artinya, “Siapa saja yang salat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian salat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR at-Tirmidzi. Hadits Hasan). (Al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr juz I, halaman 337).

Berdasarkan hadist tersebut keutamaan salat isyraq adalah sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna.

Dijelaskannya, hal ini bila dilakukan dalam rangkaian salat subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian baru melakukan salat isyraq dua rakaat.

Dari perbedaan pendapat tentang salat israq, Buya Yahya mengimbau kepada umat Islam diperbolehkan untuk meyakini pendapat salat israq berbeda atau sama dengan salat dhuha.

"Boleh-boleh saja meyakini yang mana, jangan ada yang diributkan di masyarakat," ujarnya.

Terkait waktu pelaksanaan, salat isyraq hampir sama dikerjakannya dengan salat dhuha.

Buya Yahya menjelaskan, terdapat sedikit perbedaan waktu antara salat isyraq dengan salat dhuha.

"salat isyraq dan dhuha dilaksanakan di waktu yang sama yaitu waktu dhuha. Namun salat isyraq dilaksanakan lebih dulu daripada salat dhuha," ucap Buya Yahya.

Ia menambahkan, setelah matahari terbit hendaknya menunggu beberapa menit terlebih dulu baru kemudian mengerjakan salat isyraq.

"Setelah salat isyraq dua rakaat, dilanjutkan salat dhuha delapan rakaat bisa pula dua rakaat," ujarnya.

Baca juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Lakukan Amalan Ini di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Hal itu bisa dilakukan jika meyakini pendapat adanya salat isyraq. Namun jika tidak meyakini adanya salat isyraq bisa langsung mengerjakan salat dhuha.

Niat salat Iyraq

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal isyrâq rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Saya menyengaja salat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Tata Cara salat Isyraq

1. Takbiratul ihram.

2. Membaca doa iftitah.

3. Membaca Al-Fatihah dan surat pendek.

4. Rukuk dengan tuma'ninah.

5. I'tidal dengan tuma'ninah.

6. Sujud dengan tuma'ninah.

7. Duduk di antara dua sujud.

8. Sujud kedua.

9. Lalu berdiri untuk menjalankan rakaat kedua.

10. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.

11. Rukuk dengan tuma'ninah.

12. I'tidal dengan tuma'ninah.

13. Sujud.

14. Duduk di antara dua sujud.

15. Sujud kedua.

16. Tasyahud akhir.

17. Salam.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

Baca berita lainnya tentang Ramadan 2022

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini