Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Warga binaan Lapas Kelas 1 Surabaya mendapat pelatihan keterampilan pertukangan. Bahkan, mereka juga berkesempatan untuk praktik langsung dengan membangun ruang pameran di lapas yang berada di Porong, Sidoarjo tersebut.
Proyek pendirian ruang pameran itu sengaja dipakai untuk saran praktik bagi warga binaan. Sedikitnya ada 40 warga binaan yang terlibat. Kegiatan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Kalapas Surabaya, Jalu Yuswa Panjang, Kamis (12/5/2022).
“Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi pihak lapas dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Balai Latihan Kerja (BLK) dan Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI),” kata Jalu.
Baca juga: Proyek Betonisasi Jalan di Sidoarjo, Bupati Targetkan November 2022 Tuntas
Pihaknya berharap, para peserta pelatihan bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Supaya ke depan, bangunan di atas tanah 6 x 9 meter itu tidak hanya sekedar jadi. Melainkan para warga binaan bisa mendapatkan ilmu dan mengaplikasikannya dengan baik.
"Tolong ikuti semua arahan yang diberikan instruktur. Supaya semua kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan hasilnya bagus,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jalu juga menjelaskan bahwa pihaknya akan membangun dua sampai tiga bangunan lain sebagai outcome dari pembinaan keterampilan warga binaan.
"Semoga dengan kegiatan ini peserta tidak malas belajar sehingga mendapat pengetahuan atau skill lebih baik, kami apresisasi setinggi-tingginya semoga menjadi kegiatan yang baik dan berkesinambungan kedepannya," harapnya.
Baca juga: 7 Domba di Lumajang Tertular Wabah PMK, Bibir Luka Lepuh Bikin Nafsu Makan Ternak Hilang
Kegiatan tersebut juga mendapat perhatian dari Kanwil Kemenkumham Jatim. Bahkan mendapat apresiasi langsung dari Kakanwil Zaeroji yang mengaku bahwa pihaknya mendorong setiap program pelatihan kemandirian kepada warga binaan harus punya outcome yang jelas.
“Nah, salah satu outcome-nya adalah dengan membuat bangunan yang bisa dimanfaatkan oleh lapas,” ujarnya.
Zaeroji menjelaskan, nantinya peserta yang sudah dapat ilmu pertukangan kayu, akan membuat pintu, jendela maupun produk olahan kayu lainnya.
Sedangkan untuk peserta pelatihan struktur bangunan, akan membuat pondasi, tembok dan struktur bangunan lainnya.
“Sehingga APBN yang dikeluarkan untuk pembinaan WBP, juga akan bermanfaat untuk pemenuhan sarpras lapas,” jelas Zaeroji.
Pria kelahiran Samarinda itu menerangkan bahwa nantinya ruangan pameran itu nantinya akan dimanfaatkan untuk showroom hasil karya warga binaan. Seperti meubelair, tahu nigarin, baju dan souvenir.
“Masyarakat yang ingin membeli, bisa langsung datang dan melihat di showroom tersebut,” katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com