Berita Lamongan

Termakan Hasutan Makelar, Banyak Peternak di Lamongan Jual Murah Sapi yang Terjangkit Wabah PMK

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah sapi milik salah satu peternak di Lamongan yang terjangkit PMK saat ditinjau Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (8/5/2022)

Rahendra berharap, para peternak bisa turut membantu upaya pencegahan yang dilakukan. Mengingat, penularan PMK ini tergolong sangat mudah dan cepat menyebar.

Selain faktor resiko dari hewan yang sakit yang dibeli dari pasar, peralatan transportasi dan peralatan kandang bekas yang digunakan untuk hewan yang sakit juga bisa beresiko menularkan.

Faktor manusia, yang keluar masuk kandang, yakni dari kandang sapi yang sakit menuju kandang sapi sehat, tanpa melakukan kegiatan untuk membersihkan diri, biosecurity dan biosafety lemah.

Meski begitu, ia memastikan bahwa wabah PMK hanya menulari hewan ternak seperti sapi, kambing, domba dan semua yang berkuku belah. "PMK tidak menular ke manusia. Dan tingkat penularannya 90-100 % , sesama hewan.

Baca juga: Sapi Warga Lumajang Mati Akibat PMK, Peternak: Baru Kemarin Disuntik dan Didatangi Bupati

Terkait informasi adanya  4 sapi yang disembelih paksa, Rahendra memastikan bahwa itu dilakukan oleh pejagal di luar Rumah Potong Hewan( RPH). 

Ia menyebut, penyembelihan  paksa dilakukan sebelum tanggal 4 Mei ada declare wabah. Dilakukan oleh jagal di luar RPH, karena RPH tidak menerima sapi yang sakit. 

"Jika dipotong dagingnya aman, tapi jeroan, kepala, kaki dan limpoglandula harus diafkir. Ingat itu," tandasnya.

Ia menyarankan agar sapi yang terjangkit PMK tak disembelih paksa. Dan sebaiknya penyembelihan sapi dilakukan di RPH karena akan diperiksa oleh dokter hewan, yakni ante mortem dan post mortem.

"Dan disitulah  daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini