Sementara itu, Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Teguh Budi Wibowo menjelaskan proses pemadaman.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat sekitar pukul 17.20 WIB. Pada awalnya, kami menurunkan 3 unit mobil pemadam ke lokasi. Namun melihat kondisi di lapangan, akhirnya kami memanggil 5 unit mobil pemadam tambahan. Sehingga, total ada 8 mobil pemadam dan 20 personel kita kerahkan," jelasnya.
Teguh Budi Wibowo mengungkapkan, proses pemadaman dan pembasahan berlangsung selama dua jam.
"Saat kami tiba di lokasi, kami langsung melakukan pemadaman. Dan api baru dinyatakan padam sepenuhnya pada pukul 18.30 WIB," tuturnya.
Dirinya menerangkan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut.
"Dari laporan yang kami dapat, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya kerugian materi yang diperkirakan sekitar Rp 300 juta lebih. Sedangkan, untuk luas area yang terbakar sekitar 10 x 20 meter persegi," imbuhnya.
Teguh menduga, kebakaran tersebut disebabkan karena korsleting listrik.
"Dugaan sementara karena korsleting listrik. Korsleting listrik tersebut mengeluarkan percikan api, yang kemudian menyambar bahan mudah terbakar yang ada di bengkel. Lalu untuk kendala proses pemadaman, banyaknya kendaraan warga yang parkir di sekitar lokasi dan letak suplai air yang cukup jauh," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Kota Malang