Berita Blitar

Detik-detik Truk di Blitar Terbalik, Sopir dan Anak Jadi Korban, Tak Ada yang Menolong

Penulis: Imam Taufiq
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk bermuatan pakan ternak terbalik setelah berjalan mundur di jalan tanjakan Kecamatan Binangun, Blitar, Jumat (8/7/2022)

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Karena tak ada orang lain yang mengetahuinya, bapak dan anaknya ini berusaha sendiri untuk menyelamatkan diri saat terjebak dalam kabin truknya.

Sebab, truk yang dikemudikannya terbalik karena tak kuat menanjak di jalan tanjakan Dusun Kebonrejo, Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Jumat (8/07/2022) pagi.

Namun demikian, bapak dan anaknya itu akhirnya selamat meski dengan caranya sendiri menerobos keluar dari dalam kemudi.

Mereka adalah Suparman (52), dan anaknya, M Rizki (14), warga Dusun Sanan, Desa Puton, Kecamatan Diwek, Jombang.

"Iya, selamat keduanya meski truknya terbalik setelah berjalan mundur di jalan tanjakan," kata AKP Hery Purnomo Yulianto, Kapolsek Binangun.

Belum dikettahui penyebabnya namun kejadian itu berlangsung masih pagi atau pukul 07.00 WIB.

Saat itu Suparman mengemudikan truk ban dobel nopol S 9084 UZ, yang mengangkut pakan ternak. Entah mengapa, ia mengajak anaknya, yang masih berusia 14 tahun, apakah sekadar menemaninya ngobrol atau karena liburan sekolah.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tulungagung, Pemotor Tabrak Patok Jalan dan Terlempar ke Kebun Tebu, Satu Tewas

"Ia memuat pakan ternak dari Jombang sehingga diperkirakan berangkat dari Jombang pagi-pagi sekali atau bisa jadi menginap di perjalanan," ungkapnya.

Rencananya, pakan ternak itu akan dikirim ke pengusaha ternak yang ada di Desa Tawangrejo, Kecamatyan Binangun.

Perjalanan menuju ke lokasi itu cukup sepi jalannya karena banyak melewati perkampungan dan hutan jati. Sebab, itu sudah masuk Blitar selatan atau kurang sekitar 10 km sudah perbatasan Kabupaten Malang (Kecamatan Donomulyo).

Sehabis melewati jalan sepi, di antaranya hutan Jati Lodoyo, korban baru melewati jalan menanjak.

"Itu kurang dari 2 km lagi korban sudah sampai tujuan pengiriman (atau barat Pasar Ngembul lokasi kecelakaan korban)," paparnya.

Sebenarnya, tanjakannya tak begitu mengkhawatirkan untuk ukuran muatan berat sekitar 8 ton, seperti yang diangkutt korban itu. Bahkan, truk yang dikemudikan korban sudah sampai di tengah-tengah dan tak ada tanda-tanda bermasalah. Hanya saja, jalan tanjakannya itu cukup sempit terutama kalau ada papasan.

Celakanya, saat korban sudah melaju lancar melewati jalan tanjakan itu, ternyata dari arah depannya muncul truk lain. Mau nggak mau, korban yang semestinya harus tancap gasnya justru sebaliknya harus mengurangi kecepatannya karena berpapasan dengan truk yang dari arah berlawanan itu ((Pasar Ngembul).

Halaman
12

Berita Terkini