Berita Jatim

Kronologi Lengkap Kasus Suami di Lumajang Tewas seusai Bunuh Istri, Bermula dari Penolakan Korban

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi saat melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi terkait kasus pembunuhan di Lumajang, Selasa (19/7/2022)

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Akhirnya terungkap kronologi lengkap kasus suami di Lumajang tewas seusai bunuh istri.

Seperti apa kronologinya?

Simak selengkapnya di sini!

Sepasang suami-istri di Lumajang, Jawa Timur, ditemukan tewas di dapur rumahnya dengan kondisi mengenaskan, Selasa dini hari (19/7/2022). Istri ditemukan tersungkur bersimbah darah. Sedangkan, suaminya ditemukan tewas gantung diri.

Peristiwa mengenaskan ini terjadi di Dusun Krajan, Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro. Pasangan ini bernama Eli Haryanto (35) dan Mariyana (35). Ada dugaan kuat, suami semula menganiaya istri hingga menyebabkan tewas. Kemudian, suami frustasi lalu memutuskan untuk bunuh diri.

Dugaan kekerasan rumah tangga menjadi penyebab kematian karena jasad Mariyana terdapat luka lebam di bagian kepala.

Eli kemungkinan tewas karena terkena pukulan benda tumpul.

Menurut kesaksian warga, hubungan keluarga ini sebelumnya memang kerap kali kurang harmonis.

Baca juga: Tega, Cuma Gara-gara Tak Dibakarkan Ikan Saat Akan Makan, Anak di Situbondo Bunuh Ibu Kandungnya

Suami-istri ini sering bertengkar karena masalah ekonomi. Bahkan, beberapa hari terakhir keduanya diketahui sudah pisah ranjang.

"Kemungkinan istrinya menolak diajak rujuk. Karena mungkin tersinggung akhirnya melakukan perbuatan tersebut," kata Suryadi Kepala Desa Kandangtepus.

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP. Kedua keluarga pasangan menolak jenazah pasutri ini diautopsi. Karena itu, pagi tadi kedua jenazah langsung dimakamkan.

Kasus suami bunuh istri sebelumnya juga pernah terjadi di Pasuruan.

Hasanudin warga Dusun Krajan, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan tega membunuh istrinya, akhir Juni 2022 lalu.

Saat itu, Hasanudin mengaku tidak nyaman dengan kondisi rumah tangganya yang diterpa ombak karena istrinya berhubungan dengan pria lain. 

Bahkan, ia sudah menceritakan permasalahan itu ke mertuanya, atau orang tua korban.

"Ya saya tidak nyaman. Saya ingin masalahnya cepat selesai. Saya juga sudah mengingatkannya untuk tidak meneruskan hubungan terlarang itu, tapi dia berkilah dan hanya sebatas chat saja tidak lebih dari itu," tambah Hasanudin.

Ia mengaku tidak mengenal dengan pria yang sedang menjalin hubungan dengan istrinya. 

Namun, ia mengaku sudah pernah menegur pria itu. Bahkan, ia mengajak pria itu ketemu baik - baik untuk membicarakan hal itu. "Ya saya cemburu," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribuJatim.com

Berita Terkini