DPRD Surabaya Sorot Rendahnya Target PAD 2023, Wali Kota Eri: Kami Sesuaikan dengan Potensi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Surabaya menyoroti target pendapatan Kota Surabaya tahun 2023. Dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), besaran target tersebut dinilai masih bisa ditingkatkan.
Mengutip rancangan KUA-PPAS Surabaya tahun 2023, proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya mencapai Rp6,158 triliun. Angka tersebut sebenarnya lebih tinggi dari target tahun 2022 yang mencapai Rp6,058 triliun.
"(Target) kenaikan hanya Rp100 miliar itu tidak masuk akal. Ini jauh di bawah potensi," kata Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya, Mochamad Machmud, di Surabaya, Senin (1/8/2022).
Machmud merinci sejumlah potensi pendapatan yang sebenarnya bisa dimaksimalkan. Di antaranya, pajak hingga retribusi daerah.
Proyeksi pajak daerah Surabaya tahun 2023 mencapai Rp4,808 triliun. Naik sekitar Rp40 miliar dari target 2022 (Rp4,768 triliun).
"Sebenarnya, ada sembilan potensi pajak yang bisa dimaksimalkan. Mulai pajak parkir, restauran, hotel, hingga pajak lain yang sebenarnya bisa dimaksimalkan," kata Machmud.
Pun begitu halnya dengan retribusi daerah yang ditargetkan relatif sama, yakni Rp352 miliar. "Mengapa bisa seperti itu? Ini pertanyaan kami," katanya.
Pihaknya khawatir, dengan rendahnya target tersebut bisa mengganggu pembangunan daerah. "Ini seharusnya bisa lebih dimaksimalkan. Dengan membaiknya ekonomi pasca pandemi, seharusnya pendapatan bisa lebih ditingkatkan," kata politisi Demokrat ini.
Menjawab kritisi tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa target tersebut merupakan angka realistis. Pihaknya telah mempertimbangkan berbagai hal dalam mengusulkan target.
Jangan sampai, tingginya target hanya sebatas catatan di kertas. "Kami ketika menyampaikan target kan harus ada potensi. Potensi yang ada di pemerintah Surabaya," kata Mas Eri di konfirmasi terpisah, Senin (1/8/2022).
"Sehingga kita harus yakin, jangan hanya di atas kertas. Ayo berubah. Target itu harus tercapai. Kami nggak mau membuat (rencana) anggaran besar, tapi nggak ada (realisasi)," kata Mas Eri.
Pihaknya menegaskan, target tersebut disesuaikan dengan potensi kenaikan. Sekalipun, angkanya disebut belum terlalu tinggi.
Pihaknya pun terbuka untuk menerima masukan soal strategi menaikkan pendapatan. "Kalau ada potensi naik, ayo duduk bareng. Butuh ini, ini, ini. Ini dibahas bareng. Sebab, anggaran ini harus dibahas bersama antara pemerintah dan DPRD," katanya.
Sebaliknya, apabila potensi dinilai rendah, maka pihaknya tak dapat menargetkan terlalu tinggi. "Ketika potensinya 100, maka harus 100. Tapi kalau potensinya 80, jangan dibuat 100," ujar politisi PDI Perjuangan ini.