Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Video jambret bermotor terekam CCTV menjambret kalung seorang emak-emak yang hendak naik mobil mikrolet, viral di medsos, sejak Minggu (14/8/2022) siang.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram (IG) @dascham_owner_Indonesia, pelaku yang diduga kuat berjenis kelamin laki-laki, beraksi sendirian.
Mengenakan helm warna merah, pelaku yang berpakaian kaus oblong warna putih dan bercelana pendek itu, tampak mengendarai motor jenis matic berbodi ukuran besar dan berwarna merah.
Pada detik-detik pertama video berdurasi tak lebih dari 13 detik itu. Pelaku seperti hendak mengincar korbannya.
Pasalnya, ia tampak menghentikan motornya dengan posisi melawan arah jalan, tepat di depan mobil mikrolet jenis carry menepi di bahu jalan tersebut.
Baca juga: Apes, Jatuh dari Motor Saat Beraksi, Jambret Bertato di Surabaya Babak Belur Dihadiahi Bogeman Warga
Di area tersebut, pelaku mengintai kerumunan 'emak-emak' yang mengantre untuk menaiki sebuah mobil mikrolet warna kuning tersebut.
Saat para emak-emak itu, satu per satu mulai menaiki mikrolet.
Pelaku mulai melajukan motornya perlahan mendekati salah seorang emak-emak berpakaian busana muslimah warna ungu yang berdiri mengantre paling akhir di depan pintu mobil mikrolet.
Tak dinyana-nyana. Pelaku yang demikian dekat dengan emak-emak berpakaian busana muslimah warna ungu tersebut, lantas mengulurkan tangan kirinya pada bagian kalung yang melingkar di leher korban.
Lalu, menarik kalung tersebut dengan sekali hentakan, hingga membuat tubuh sang emak-emak itu berputar ke belakang.
Setelah berhasil menggondol barang curiannya. Pelaku langsung menggeber kencang-kencang motornya melawan arus jalan tersebut.
"Kejadian di Surabaya, hari Jumat 12 Agustus 2022, pukul 16.50 WIB," tulis akun @dascham_owner_Indonesia, Minggu (14/8/2022), hingga menuai 1.229 respon suka, dan 153 kali komentar.
Penelusuran TribunJatim.com, insiden tersebut terjadi di depan sebuah toko kelontong beralamat Jalan Sidotopo Lor, No 98, Pegirian, Semampir, Surabaya, Jumat (12/8/2022).
Korban bernama Nur Hayati (52) warga Karang Tembok, Semampir, Surabaya. Insiden penjambretan yang terjadi sekitar pukul 16.50 WIB itu, dialami oleh korban seusai menghadiri hajatan pernikahan anak kerabatnya, Mawi, di Gang 2.
Lokasi hajatan tersebut, hanya berjarak 200 meter, dari lokasi kejadian perkara insiden penjambretan.
Menurut adik korban, Saiful Bahri (21), insiden tersebut, terjadi saat kakaknya sedang mengantre menaiki mobil mikrolet yang disewa keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Karang Tembok, Semampir, Surabaya untuk mengantar dan menjemput rombongan undangan hajatan di jalan tersebut.
Kalung korban dijambret saat korban lengah usai menerima sambungan telepon yang masuk melalui ponsel pintarnya.
"Ketika saudara saya mau masuk lyn, pelaku datang menyahut kalung, langsung kabur melawan arah," katanya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Berdasarkan penuturan sang kakak kepadanya. Pelaku diduga berusia kisaran 40 tahun, mengendarai motor Honda PCX.
Saiful menduga, pelaku sudah mengincar kerumunan emak-emak yang hendak menaiki mobil mikrolet tersebut. Dan berhasil menggasak kalung di leher kakaknya.
"Saat lyn (sebutan mobil mikrolet) datang, gak sampai menunggu beberapa detik, pelaku datang PCX, dia datang, mungkin sudah mengincar dia kembali," jelas pria berpeci hitam itu.
Akibat insiden tersebut. Korban mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah. Pasalnya, ungkap Saiful, kalung beserta pernak-pernik milik kakaknya itu, diperkirakan seberat 30 gram, dengan nilai Rp21 juta.
"Katanya kakakku. Kalung itu, memang buat (investasi), kalau ada apa-apa (kebutuhan mendesak) digadai, memang buat itu," ungkapnya.
Tak hanya kerugian materiil semata. Insiden kriminalitas tersebut, juga menyebabkan korban syok.
Meskipun insiden tersebut sudah terjadi tiga hari lalu. Saiful mengungkapkan, kakaknya itu mengaku kepada pihak keluarganya masih trauma jika beraktivitas di luar dengan berkerumun banyak orang.
Bahkan, mengenai upaya pelaporan hukum atas insiden tersebut. Saiful mengatakan, pihaknya belum melaporkan insiden kriminalitas tersebut ke markas kepolisian setempat.
Pasalnya, pihak keluarga korban masih menunggu pemulihan psikis korban yang masih trauma.
"Kakak saya sempat syok. Sempat saya mau dampingi kalau mau ke polisi buat laporan. Dia bilang gak usah dulu. Masih syok katanya," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com