Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Apes, Jatuh dari Motor Saat Beraksi, Jambret Bertato di Surabaya Babak Belur Dihadiahi Bogeman Warga

Apes, jatuh dari motor saat beraksi, jambret bertato di Surabaya babak belur dihadiahi bogeman mentah warga yang geram. Penjara menanti.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Aksi Anggi Dwi (23) menjambret di kawasan Kota Surabaya akhirnya terhenti, Rabu (27/7/2022) dini hari. Bujang bertato itu digelandang ke Mapolsek Wonokromo usai disergap beramai-ramai oleh warga, karena nekat menjambret ponsel seorang wanita penumpang ojek online. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi Anggi Dwi (23) menjambret di kawasan Kota Surabaya akhirnya terhenti, Rabu (27/7/2022) dini hari. 

Bujang bertato itu digelandang ke Mapolsek Wonokromo usai disergap beramai-ramai oleh warga, karena nekat menjambret ponsel wanita penumpang ojek online yang melintas di Jalan Ahmad Yani No 2-4, Wonokromo, Surabaya

Dalam penyergapan itu, hanya Anggi Dwi yang berhasil ditangkap warga. Lantaran ia terjatuh dari boncengan motor Honda Beat sarana aksi yang dikemudikan oleh temannya berinisial AJN, saat berusaha kabur dari kepungan warga. 

Sedangkan AJN yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi kabur, dan kini sedang buron dari pengejaran petugas, karena profiling identitasnya sudah dikantongi oleh penyidik. 

Seraya menundukkan kepala, pemuda yang menggantungkan hidup dari mengamen itu, mengaku sudah pernah menjambret ponsel dan tas warga di empat lokasi berbeda. 

Aksi pertama, dilakukan di Jalan Raya Nginden, Gubeng; Kedua, Jalan Raya Ir Soekarno, atau Merr, Sukolilo; Ketiga, Jalan Raya Kalirungkut, Rungkut; Keempat, Jalan Raya Ahmad Yani, Wonokromo. 

Tak hanya mengincar ponsel, Anggi juga tak segan menggasak tas selempang para korbannya. 

"Enggak (pakai sajam) ya saya ambil aja, ya kalau tas disentek. (Korban pernah jatuh) enggak pernah," ujarnya saat ditanyai awak media di Ruang Konferensi Pers, Mapolsek Wonokromo, Rabu (27/7/2022). 

Saat beraksi, pemuda asal Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya itu, selalu menjalankannya secara berkomplot. Terkadang bersama AJN si pemilik motor yang dipakai sebagai sarana aksi.

Dan, pada aksi-aksi yang telah lampau, Anggi mengaku, pernah beraksi dengan seorang temannya yang lain berinisial WHD. 

"Kadang bersama WHD, kadang bersama AJN. Tapi kalau WHD sudah lama sekali," ungkapnya secara lirih seraya menahan nyeri akibat wajahnya dihadiahi bogeman warga yang geram. 

Setelah mengambil ponsel, Anggi mengaku, langsung menjualnya ke kawasan pasar malam di Surabaya selatan. 

Harganya dibanting sekeras-kerasnya, asalkan laku. Paling mahal kisaran Rp 700 ribu. 

Uang hasil menjual ponsel curian tersebut digunakan oleh Anggi untuk berfoya-foya dengan menenggak minuman keras (miras) bersama komplotannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved