Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kenaikan harga BBM yang diumumkan tepat pukul 14.30 WIB hari ini tak banyak berpengaruh bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor.
Bahkan di sejumlah SPBU, seperti SPBU Kalikapas dan Basuki Rahmad hanya ada antrian yang wajar, ekornya tak sampai mengular ke jalan raya.
"Biasa saja, meski seharusnya harga BBM tidak," kata seorang pengguna motor nopol S 6514 JBH, Yuli orang di urutan pertama yang menikmati kenaikan harga Pertalite di SPBU Kalikapas, Sabtu (3/9/2022).
Tak hany Yuli, seorang pengendara motor nopol S 6583 JAN bernama Agustin, orang kedua yang ada di belakang Yuli juga mengungkapkan hal yang sama." Biasa saja," katanya saat ditanya Surya.co.id usai mengisi di SPBU, Sabtu (3/9/2022).
Mereka menilai kenaikan harga BBM tidak mengagetkannya karena sudah seringkali merasakan kenaikan harga BBM.
Seperti Didik pengguna sepeda motor nopol S 5702 MP, saat mengisi bersamaan jam pengumuman naiknya harga BBM dinilainya sebagai suatu yang biasa.
Baginya, yang terpenting stok BBM tidak sampai kosong. Sebab yang susah adalah, ketika harga dinaikkan, tapi BBM langka.
"Wis biasa, yang penting persediaan BBM tidak langka," kata Didik.
Sementara itu, pantauan di lapangan, 2 SPBU yang ada di dalam kota Lamongan, yaitu SPBU Kalikapas dan SPBU Jalan Basuki Rahmat nampak didominasi oleh kendaraan yang akan mengisi BBM.
Mereka sudah antre namun, tidak semuanya bisa menikmati harga lama. Bahkan diantara mereka ada yang tidak tahu kalau BBM, jenis Pertamax, Pertalite dan Solar naik.
"Kebetulan saja, pas ngisi harga sudah naik," kata Fauzan.
Sementara diantaranya ada yang sengaja antre begitu tahu pengumuman tentang kenaikan harga oleh presiden bersama jajaran menterinya.
"Pas tahu mau naik, langsung tancap ke SPBU ini. Tapi tidak beruntung. Karena pas tiba giliran diisi sudah masuk harga baru," katanya.
Begitu menunjukkan pukul 14.30 pegawai SPBU langsung berhenti melayani dan mereboot sistem electronik yang ada di SPBU mereka dengan harga baru.
Sebagian pengendara juga mengaku kecewa karena BBM jadi naik. Tadinya, ia ingin merasakan harga BBM yang lama tapi pas antri ternyata pas mesin SPBU berhenti untuk penyesuaian harga.
"Aku ngrasakno BBM mundak pas antri," kata pelanggan lainnya, Fahmi.
."Tadi kena pas harga naik. Tidak apa-apa naik, asal terus ada," ungkapnya.