Berita Mojokerto

Kondisi Gedung SDN Tawangrejo Mojokerto, Rusak 3 Tak Kunjung Diperbaiki, Sering Banjir Saat Hujan

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala sekolah Henti Yanusri Mawar menunjukkan atap ruangan kelas rusak nyaris ambrol di SDN Tawangrejo, Dusun Kulubanyu, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (28/9/2022).

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Sekolah SDN Tawangrejo di Dusun Kulubanyu, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto selama tiga tahun rusak tak kunjung perbaiki.

Mayoritas kerusakan pada bagian atap bangunan ruangan kelas I- IV, ruangan UKS dan ruangan Perpus rawan ambrol sehingga membahayakan keselamatan siswa saat pembelajaran di sekolah.

Tak hanya membahayakan siswa dan guru, kerusakan atap juga mengakibatkan ruangan kelas banjir setiap kali hujan deras.

Paling parah air hujan masuk melalui celah atap yang bocor hingga menggenangi ruangan kelas IV.

Dari pengamatan di lapangan memang kondisi atap di ruangan kelas SDN Tawangrejo rusak. Bahkan plafon di dalam kelas dan teras sekolah banyak yang berlubang nyaris ambruk.

Rangka atap bangunan berbahan kayu di sejumlah sudut itu sudah mulai lapuk akibat terkena air hujan.

Meski kerusakannya dari tahun 2019-2022 tak kunjung diperbaiki padahal pihak sekolah telah mengajukan permohonan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Banyak Bangunan Sekolah Rusak di Tiga Kecamatan Kabupaten Malang, Bupati Sansusi Janjikan Perbaikan

Kepala sekolah SDN Tawangrejo, Henti Yanusri Mawar mengatakan pihak sekolah khawatir saat musim hujan atap yang rusak itu tiba-tiba ambruk menimpa siswa dan guru di kelas.

"Sudah hampir tiga tahun ini kerusakannya kelihatannya kan sudah parah di bagian atap saja, takutnya kalau musim hujannya karena disini curah hujan tinggi, kita tidak tahu kalau tiba-tiba ambrol itu nanti kan membahayakan siswa," jelasnya saat ditemui di SDN Tawangrejo, Rabu (28/9/2022).

Menurut dia, kerusakan menyeluruh di bagian atap bangunan dari kelas 1-IV, teras sekolah, ruangan Perpus dan UKS.

Sebelumnya, atap plafon ambrol mengenai guru saat berada di ruangan kelas saat itu bersamaan hujan deras.

"Iya plafon ambrol di kelas II untungnya anak-anak sudah pulang jadi mengenai ibu guru di kelas saat itu hujan deras," ungkapnya.

Ia mengaku seringkali ruangan kelas banjir saat hujan deras. Akibat ruangan kelas tergenang air siswa terpaksa belakang di teras ruangan guru.

Sekolah SDN Tawangrejo yang memiliki 46 siswa ini juga tidak memiliki musala untuk kegiatan pembelajaran pendidikan agama.

Halaman
12

Berita Terkini