Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Sekolah SDN Tawangrejo di Dusun Kulubanyu, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto selama tiga tahun rusak tak kunjung perbaiki.
Mayoritas kerusakan pada bagian atap bangunan ruangan kelas I- IV, ruangan UKS dan ruangan Perpus rawan ambrol sehingga membahayakan keselamatan siswa saat pembelajaran di sekolah.
Tak hanya membahayakan siswa dan guru, kerusakan atap juga mengakibatkan ruangan kelas banjir setiap kali hujan deras.
Paling parah air hujan masuk melalui celah atap yang bocor hingga menggenangi ruangan kelas IV.
Dari pengamatan di lapangan memang kondisi atap di ruangan kelas SDN Tawangrejo rusak. Bahkan plafon di dalam kelas dan teras sekolah banyak yang berlubang nyaris ambruk.
Rangka atap bangunan berbahan kayu di sejumlah sudut itu sudah mulai lapuk akibat terkena air hujan.
Meski kerusakannya dari tahun 2019-2022 tak kunjung diperbaiki padahal pihak sekolah telah mengajukan permohonan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Banyak Bangunan Sekolah Rusak di Tiga Kecamatan Kabupaten Malang, Bupati Sansusi Janjikan Perbaikan
Kepala sekolah SDN Tawangrejo, Henti Yanusri Mawar mengatakan pihak sekolah khawatir saat musim hujan atap yang rusak itu tiba-tiba ambruk menimpa siswa dan guru di kelas.
"Sudah hampir tiga tahun ini kerusakannya kelihatannya kan sudah parah di bagian atap saja, takutnya kalau musim hujannya karena disini curah hujan tinggi, kita tidak tahu kalau tiba-tiba ambrol itu nanti kan membahayakan siswa," jelasnya saat ditemui di SDN Tawangrejo, Rabu (28/9/2022).
Menurut dia, kerusakan menyeluruh di bagian atap bangunan dari kelas 1-IV, teras sekolah, ruangan Perpus dan UKS.
Sebelumnya, atap plafon ambrol mengenai guru saat berada di ruangan kelas saat itu bersamaan hujan deras.
"Iya plafon ambrol di kelas II untungnya anak-anak sudah pulang jadi mengenai ibu guru di kelas saat itu hujan deras," ungkapnya.
Ia mengaku seringkali ruangan kelas banjir saat hujan deras. Akibat ruangan kelas tergenang air siswa terpaksa belakang di teras ruangan guru.
Sekolah SDN Tawangrejo yang memiliki 46 siswa ini juga tidak memiliki musala untuk kegiatan pembelajaran pendidikan agama.
"Kalau hujan malam hari dan besoknya ruangan kelas pasti banjir semata kaki di kelas IV air dari plafon dan dari belakang tembok jadi siswa dan guru selalu mengepel setiap kali hujan deras," terangnya.
Padahal petugas Bidang Sarana dan Prasarana Dispendik Kabupaten Mojokerto telah melakukan survei kerusakan bangunan sekolah SDN Tawangrejo namun sampai sekarang tidak kunjung diperbaiki.
"Sudah di survei kalau tahun ini kemungkinan tidak bisa karena akhir tahun untuk perbaikannya tahun depan 2023, kalau bangunan masih kokoh jadi perbaikan di bagian atapnya saja," ujarnya.
Ia berharap rehabilitasi gedung sekolah di SDN Tawangrejo ini dapat terealisasi pada tahun 2023. Pihak sekolah telah berupaya melakukan perbaikan mandiri namun dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan atap tersebut. Selain itu, paguyuban alumni dan orang tua siswa juga turut membantu untuk menghias bangunan sekolah.
"Saya harap perbaikan terwujud tahun depan agar kita tidak was-was dalam melaksanakan pembelajaran di kelas," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com