Tragedi Arema vs Persebaya

Kengerian di Pintu 13, Titik Suporter Berdesakan Keluar saat Tragedi Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter Arema FC, Aremania turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022). Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

TRIBUNJATIM.COM - Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) hingga kini masih menjadi duka bagi banyak pihak. 

Kini, kengerian di pintu 13 trending di Twitter. 

Topik tersebut ramai diperbincangkan terkait korban tragedi Kanjuruhan.

Diketahui, ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan 131 meninggal dalam tragedi tersebut, sesuai hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.

"Jumlah tersebut juga mengacu pada jenazah yang sudah dibawa pulang oleh keluarga," ujar Wiyanto kepada SURYAMALANG.COM (TribunJatim Network).

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Dinkes terus sinkronisasi data dengan seluruh rumah sakit di Malang Raya yang menangani jenazah tragedi Arema vs Persebaya tersebut.

"Jenazah termuda berusia 3 tahun asal Blimbing, Kota Malang. Seluruh jenazah dalam data tersebut sudah teridentifikasi," terangnya.

Wiyanto menduga penyebab utama korban tewas karena kehabisan oksigen.

"Kami serahkan kepada Kepolisian untuk penyelidikan," terangnya.

Baca juga: Sosok Mahasiswa UMM Korban Tragedi Kanjuruhan, Dikenal Sangat Cinta Arema: Baik dan Taat

* Kengerian di Pintu 13

Salah satu korban meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang adalah Mita Maulidya (24).

Saat kejadian, Mita menonton laga Arema vs Persebaya bersama sepupunya bernama Fathir Ramadhan (21).

Fathir tidak bisa melupakan insiden Arema vs Persebaya yang menewaskan 131 orang tersebut.

Fathir menaburkan di depan Patung Singa Bermahkota di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).

Pria asal Klojen ini jongkok sembari memejamkan mata dan menundukkan pandangan.

Fathir tak kuasa menitikkan air mata.

Baca juga: Kesaksian Relawan Evakuasi Korban Tragedi Kanjuruhan, Lihat Jenazah Tergeletak: Saya Tak Bisa Tidur

Fathir Ramadhan (21) terduduk lemas sembari menangis di bawah patung kepala singa bermahkota Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022). (TRIBUNJATIM.COM/DANENDRA KUSUMA)

Dua rekannya mencoba menenangkan Fathir.

Saat pertandingan berlangsung, Fathir bersama Mita dan sejumlah kawannya.

Fathir dan Mita duduk bersebelahan di tribune atau gate 13 Stadion Kanjuruhan.

"Gas air mata ditembakkan ke arah tribun 13, tempat saya dan Mita menonton pertandingan," kata Fathir kepada SURYAMALANG.COM.

Tembakan gas air mata itu membuat suporter di gate atau pintu 13 panik dan berlarian menjauhi asap.

Mereka berebut keluar sehingga berdesak-desakan.

Teriakan minta tolong bersahutan.

Suporter yang terjatuh pun terinjak-injak, dan meninggal dunia.

Baca juga: Masih Syok Usai Tragedi Kanjuruhan, Adilson Maringa: Hari Menyedihkan dalam Sejarah Sepak Bola

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Bahaya Gas Air Mata - Personel TNI Tendang Penonton Arema FC VS Persebaya

"Karena suasana panik, saya dan Mita terpisah. Saya tidak tahu keberadaannya. Asap membuat mata pedih dan napas terasa sesak," terangnya.

Fathir bisa selamat karena lari menuju pagar tribune.

Dia keluar dari gate 13 dengan cara memanjat pagar tribune dan turun di shuttle ban (lintasan lari) pinggir lapangan.

"Kemudiaan saya keluar dari stadion. Saya sempat mencari teman dan adik saya di luar stadion," terangnya.

Beberapa waktu berselang temannya menelepon.

Temannya minta Fathir merapat ke gerbang masuk stadion.

Fathir mendapat kabar bahwa adiknya telah meninggal.

"Jenazah adik sepupu saya berada di tribune VIP. Saya menuju ke sana.

Jenazah adik saya langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans," ucapnya.

Manajemen, pelatih dan pemain Persebaya, ikuti doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. (Persebaya)

* Pesan Mahfud MD

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali untuk memastikan pertandingan Liga Indonesia bergulir sesuai aturan FIFA dan Undang-undang Nasional.

Mahfud MD yang dipercaya jadi Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Malang itu memang meminta untuk beberapa pihak langsung bekerja.

Hal ini tak lepas dari maraknya tekanan publik yang meminta untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Malang tersebut.

Tak sedikit pihak yang masih merasa penasaran sebenarnya apa yang menjadi pemicu hingga menimbulkan banyak korban.

Sebab banyak versi yang telah beredar, meski Menkopolhukam Mahfud MC sebelumnya menyebutkan dengan jelas bahwa tragedi ini terjadi bukan karena pertikaian antar suporter.

Menurutnya tragedi Kanjuruhan terjadi karena suporter merasa panik dan ingin keluar stadion setelah adanya penembakan gas air mata.

Gas air mata ini memang menjadi topik yang memicu perdebatan hingga saat ini.

Baca juga: Duka Mendalam, Anggota Tim Persebaya Larut dalam Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan: Semoga Tak Terulang

Sebab gas air mata ini disebut menjadi salah satu pemicunya.

Tindakan polisi saat menangani kericuhan di Stadion Kanjuruhan dengan pemakaian gas tersebut lantas membuat massa yang berada di tribun berhamburan.

Supporter panik dan berebut untuk keluar stadion, berdesakan dan mengakibatkan banyak hingga terinjak-injak dan akhirnya meninggal.

Terkait pemakaian gas air mata sendiri sebenarnya sudah dilarang digunakan di dalam stadion.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022). Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (Tribun Jatim Network/Purwanto)

Hal ini bahkan tertera jelas dalam aturan FIFA Stadium Safety and Security Regulations.

Dalam aturan tersebut dijelaskan pada pasal 19 b yakni bahwa senjata dan gas pengontrol massa (gas air mata) dilarang dibawa dan digunakan.

Namun, justru gas air mata yang diduga menjadikan petaka di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Mahfud MD pun menegaskan bahwa Menpora seharusnya memastikan pertandingan Liga Indonesia berjalan sesuai aturan FIFA.

Atas kejadian ini, Menpora pun diminta untuk segera mengundang pimpinan PSSI dan seluruh klub agar paham dengan aturan yang ada.

“Menpora supaya mengundang pimpinan PSSI. Semua panitia pelaksana daerah, pemilik klub, dan lain-lain untuk memastikan tegaknya aturan pertandingan baik yang dibuat FIFA maupun yang diatur dalam perundang-undangan nasional,” kata Mahfud MD dalam jumpa pers virtual yang dikutip dari BolaSport.com.

Semua pihak segera dipanggil untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Hal ini harus segera diperbaiki sebelum nantinya dinormalisasi penyelenggaraan pertandingan.

“Untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh sebelum dilakukannya normalisasi penyelenggaraan pertandingan,” ucapnya.

Sementara itu buntut dari tragedi Kanjuruhan ini kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sudah dipastikan dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Jadi sekarng Presiden itu jelas meminta pertandingan segera dihentikan,” ujar Mahfud MD.

“Sebelum di normalkan dan dimulai lagi itu harus dilakukan evaluasi dibawah koordinasi Menpora."

Lebih lanjut, Mahfud MD juga memastikan bahwa Presiden Jokowi sudah memberikan perintah untuk melakukan investigasi dan segera dilaporkan hasil dari investigasi nanti.

Untuk itu sudah ada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Berikut nama-nama anggota:

Ketua TGIPF: Mahfud MD (Menkopolhukam)

Waketum TGIPF: Zainudin Amali (Menpora)

Sekertaris: Dr Nur Rochmat (Mantan jampiduk/mantan deputi III Kemenko Polhukam)

Anggota:

Dr. Rhenald Kasali (Akademisi UI)

Prof Sumaryanto (Rektor UNY)

Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/ SOS)

Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga - Harian Kompas)

Nugroho Setiawan (Pemegang lisensi FIFA safety & security FIFA)

Doni Monardo (Mantan ketua BNPB)

Suwarno (Wakil ketum 1 KONI)

Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalbar)

Laode M Syarif (Kemitraan/mantan pimpinan KPK)

Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pemain Timnas/APPI)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

Berita tentang Tragedi Arema vs Persebaya lainnya

Berita Terkini