Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di balik tragedi Kanjuruhan yang sudah memakan 131 korban jiwa, ada sedikit cerita menegangkan pemain Persebaya yang saat kejadian, kendaraan barracuda ditumpangi tim sempat tertahan selama 2 jam akibat dihadang massa di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Suasana ketegangan itu diceritakan oleh gelandang muda Persebaya, Marselino Ferdinan yang kala itu juga berada di dalam kendaraan barracuda.
"Selesai peluit akhir langsung masuk locker room, kami lari, langsung cepat-cepat ganti baju, ganti pakaian. Setelah itu kami langsung lari ke barracuda," cerita Marselino.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Momentum Perdamaian Aremania dan Bonek?
"Habis itu kami diblokade, gak bisa keluar sama Aremania. Jadi, kami menunggu di sana sekitar dua jam semuanya. Baru bisa keluar dari stadion," tambahnya.
Karena barracuda yang ia tumpangi berada di posisi paling depan, Marselino akui melihat secara jelas kerusuhan yang dilakukan suporter Arema FC untuk menghalau laju kendaraan barracuda.
Akibat situasi tidak terkendali, tim Persebaya kendarai barracuda dari Stadion Kanjuruhan langsung ke Surabaya, tidak lagi mampir di hotel tempat pemain Persebaya menginap.
"Jadi saya lihat semuanya yang bakar-bakar, patwal yang diinjak-injak dan lain-lain. Sempat juga dilempari botol, batu," jelas pemain usia 17 tahun itu.
Meski melihat pemandangan kurang baik, Marselino menyebut ia tidak trauma.
"Kalau trauma sih enggak. Tapi saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali," pungkasnya.
Ikuti berita seputar Persebaya