Tragedi Arema vs Persebaya

Mengenal CN Jenis Gas Air Mata yang Dipakai untuk Bubarkan Kerusuhan, Bisa Bikin Batuk dan Tersedak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi kepanikan saat tiba-tiba gas air mata ditembakkan dan meledak di tempat duduk tribun penonton.

TRIBUNJATIM.COM - Penggunaan gas air mata pada oleh polisi pada Tragedi Arema vs Persebaya menjadi sorotan publik.

Gas air mata disinyalir menjadi salah satu penyebab tragedi maut tersebut.

Sebanyak ratusan orang nyawanya terenggut dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 125 orang.

Kepulan gas air mata yang dilontarkan polisi tersebut diduga menjadi pemicu banyaknya korban yang berjatuhan dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Terlebih penggunaan gas air mata sebenarnya telah dilarang oleh FIFA namun zat kimia itu justru dipakai polisi untuk membubarkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya Sabtu lalu.

Gas air mata yang biasanya mengandung zat kimia bernama CN dan CS itu diketahui memang kerap digunakan polisi untuk membubarkan kerusuhan saat aksi atau demonstrasi massa.

Baca juga: Turut Berduka, Sejumlah Atlet dan Perwakilan PBSI Doa dan Tabur Bunga untuk KorbanTragedi Kanjuruhan

Apa Itu CN dan Bahayanya Bagi Manusia?

Dilansir TribunGorontalo.com dari Encyclopedia Britannica, CN adalah komponen utama dari agen aerosol Mace dan banyak digunakan dalam pengendalian kerusuhan.

CN bisa mempengaruhi bagian tubuh orang yang terpapar terutama mata.

CN (chloroacetophenone) atau Fenacyl klorida/kloroasetofenon ialah asetofenon tersubstitusi yang berguna dalam kimia organik.

CN merupakan salah satu jenis gasĀ airĀ mata yang digunakan aparat untuk membubarkan suatu kerusuhan.

Gas air mata (lakrimator) sendiri termasuk dari sekelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata hingga menyebabkan sensasi menyengat dan air mata.

Gas air mata juga dapat mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan batuk, dan tersedak.

Baca juga: 10 Hari Pasca Tragedi Kanjuruhan Malang, Tim Advokasi Aremania Menggugat Terima 31 Laporan Korban

Gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia, namun lantaran efeknya berlangsung singkat dan jarang melumpuhkan, gas kimia ini mulai digunakan untuk membubarkan massa kerusuhan.

Halaman
12

Berita Terkini