Kemudian pembuatan media tanam berbahan limbah ternak dengan merk ‘Literasi’ yang sudah dipatenkan.
Kelompok mampu mengolah limbah peternakan 504 ton per tahun dan produknya sudah dipasarkan di wilayah Jawa Timur.
Mulai Kabupaten Lamongan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Gresik, Malang dan Tuban.
Sebelum dipasarkan, media tanam ‘Literasi’ diaplikasikan di kebun percobaan yang memanfaatkan lahan tidur di sekitar kandang.
Baca juga: Geger Wanita Bawean Gresik Diduga Kesurupan, Sang Suami Ungkap Kondisi Terkini Istrinya
Kebun ini ditanami berbagai tanaman hortikultura dan tanaman toga, seperti tomat, cabai, kunyit dan lain sebagainya.
Hasil panennya kemudian digunakan oleh istri peternak sebagai bahan baku usaha catering dan minuman jamu kunyit asam.
“Dengan demikian, ibu-ibu di Desa Sumbersari juga terberdayakan dan dapat menambah penghasilan keluarga,” katanya.
Selain menjadi media tanam, limbah kotoran sapi juga diolah menjadi biogas, sebagai bahan bakar kompor dan lampu untuk aktivitas operasional di kandang.
“Residu biogas cair kemudian dimanfaatkan menjadi akuakultur dan residu padat menjadi media budidaya cacing yang juga bernilai ekonomi, sehingga tidak menyisakan limbah yang terbuang sia-sia (zero waste),” katanya.
Berita Gresik lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com