Berita Blitar

Kepanikan saat Banjir Terjang Blitar, Banyak Warga Terlelap Tidur Berubah Riuh Teriakan Minta Tolong

Penulis: Imam Taufiq
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kejadian banjir di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang membuat warga panik karena air tiba-tiba datang dan membuat rumah mereka terendam

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufik

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Di saat warga Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar lagi enak-enaknya tidur, Senin (17/10/2022) dini hari, mendadak dikejutkan dengan suara orang berteriak banjir-banjir.

Karuan, warga yang sedang terlelap tidur itu langsung panik, bahkan ada yang langsung percaya namun juga ada yang agak ragu.

Hal itu dianggap tak masuk akal kalau desanya sampai banjir karena dalam sejarahnya, Desa Serang apalagi Kecamatan Panggunggrejo itu tidak pernah mengalami banjir, baik karena hujan deras yang mengguyurnya atau karena penyebab alam lainnya.

Kecuali kalau banjir kiriman dari kecamatan lainnya seperti tahun 2002 lalu. Itu karena Kecamatan Panggunggrejo berada di ujung paling selatan dari Kabupaten Blitar.

Selain berada di dataran tinggi (bebatuan), juga berbatasan langsung dengan laut, sehingga tak ada air yang tergenang di desanya karena setinggi apapun curah hujan itu, airnya dengan cepat langsung terbuang ke laut.

Di desa itu juga dilewati sungai yang sangat lebar, yakni Sungai Bok Unut, yang lebarnya sekitar 20 meter. Sungai itu menampung air dari berbagai kecamatan, lalu bermuara di laut itu.

Baca juga: Banjir Melanda 5 Desa di Kecamatan Sutojayan Blitar, Ketinggian Air Sempat Capai Leher Orang Dewasa

Makanya, teriakan banjir-banjir pada dini hari itu membuat warga kaget dan panik karena tak menyangkanya kalau terjadi luapan air yang mendadak. Mengingat, selama ini meski hujan deras mengguyurnya, namun Desa Serang selalu aman dari terjangan banjir. 

"Iya, kami semua kaget. Meski malam kemarin juga hujan di desa kami, namun tak menyangkanya kalau jadi begini (banjir) karena selama ini tak pernah ada banjir," kata Handoko, Kades Serang.

Selain tak diperkirakan, banjir juga berlangsung cukup cepat karena langsung masuk ke rumah warga. Diperkirakan ada 25 rumah warga di Desa Serang yang kemasukkan air, sehingga dini hari itu membuat kepanikan luar biasa.

Bukan hanya suara teriakan orang panik, tangis dan orang minta tolong namun orang sibuk sendiri-sendiri, dengan kejadian itu. Sebab, itu terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.

Bahkan, tak sedikit orang yang bingung karena tak ada tanda-tanda banjir, begitu bangun dan melihat ke luar rumahnya, air sudah seperti lautan, dengan meredam apa saja,  mulai jalan dan pekarangan.

"Banjir itu bukan karena musiman atau setiap musim hujan tahunan. Namun, itu banjir kiriman dari kecamatan lain, lalu sungai yang lewat desa kami meluap hingga airnya masuk ke kampung dan rumah warga kami," ujar Handoko.

Air itu kiriman dari beberapa desa yang ada di beberapa kecamatan, di antaranyai Kecamatan Wates dan Binangun. Sebab, Sungai Bok Unut, yang ada di Desa Serang itu hulunya juga dari dua kecamatan itu.

Bahkan, di dua kecamatan itu dikabarkan juga tak banjir meski hujan semalam suntuk kemarin, mungkin karena airnya langsung habis dan mengalir ke sungai itu.

Halaman
12

Berita Terkini