"Pak Kahfi, sempat dibawa ke RS Muji Rahayu, enggak bisa katanya terlalu dalam, lalu dibawa ke RS BDH," tambahnya.
Mengenai keberadaan IM seusai insiden pembacokan tersebut. Zulaicha mengaku, tidak mengetahuinya secara pasti.
Mendengar informasi terakhir dari saksi kejadian tersebut, yang sempat menyebut IM kabur menggunakan motornya seusai membacok korban.
Ia menduga, IM hingga saat ini masih dalam pengejaran pihak aparat berwajib.
Apalagi, IM juga tak kunjung merespon telepon dari sang mandor bernama Hendro, yang mempekerjakan kelima orang kuli bangunan tersebut.
Tapi, IM justru meresponnya melalui pesan singkat percakapan WhatsApp (WA), yang menyebutkan bahwa dirinya tersinggung dengan pernyataan AF, beberapa saat sebelum insiden berdarah itu terjadi.
"Belum ketangkap, masih dicari. Iya buron. Tapi Imam sudah Whatsapp (WA) sama Mandornya (Hendro); opo iku Pak Kahfi kakean cangkem (banyak omong). Imam sempat ditelpon mandornya, tapi gak ngangkat. Tapi Imam bales lewat WA," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro membenarkan adanya insiden tersebut.
Namun, pihaknya masih belum dapat mengungkapkan, banyak informasi perihal kejadian tersebut.
Pasalnya, penyidik Unit Reskrim Polsek Tandes Polrestabes Surabaya masih melakukan tahapan penyelidikan atas insiden tersebut.
"Sementara sedang ke TKP, mohon waktu Enggeh, anggota sudah di TKP, nanti bila sudah selesai kegiatannya berkenan konfirmasinya ke kanit reskrim enggeh," ujarnya saat dikonfirmasi awak media.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com