Pertama, Politik silaturahim. Hal ini dilakukan agar yang cinta dengan PKS, semakin cinta.
Sementara yang membenci tidak lagi membenci.
"Apalagi yang benci jadi cinta. Luar biasa politik silaturahim ini," kata Irwan.
Dengan politik silaturahim, ia mengaku banyak tokoh yang tergandeng dan siap berjuang bersama PKS.
"Alhamdulillah sudah dilantik dewan pakar di berbagai daerah. Salah satunya ketua dewan pakar PKS Pacitan, adalah istri dari mantan wakil bupati Pacitan. Di daerah-daerah lain juga banyak. Ini buah dari politik silaturahim. Jika mereka semakin mengenal PKS, biasanya mereka siap berjuang juga bersama PKS," kata Irwan.
Tokoh-tokoh yang bergabung dengan PKS, ia melanjutkam, berasal dari berbagai latar belakang ras, suku, dan profesi.
"Ada pemilik hotel, ada pengusaha properti, ada akademisi, dan seterusnya, alhamdulillah, banyak yang gabung," kata Irwan.
Ia juga mengabarkan hubungan baik yang sudah terjalin dengan dua ormas besar di Jawa Timur seperti NU dan Muhammadiya. Ini juga buah dari politik silaturahim, katanya.
Berikutnya ada Politik Pemberdayaan, menurutnya, ini salah satu cara melawan politik uang.
"Dekat dan jauhnya waktu pemilu, bahkan ada dan tidaknya pemilu, kita sudah melakukan program-program pemberdayaan rakyat," katanya.
Selanjutnya ada politik gagasan, yang terus disuarakan DPP PKS.
Yang terakhir politik keberpihakan kepada masyarakat.
"Lalu politik kebangsaan yang mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama menegakkan keadilan di negeri tercinta Indonesia ini," pungkas Irwan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com