Berita Malang

Kondisi 1 Pasien Anak Gagal Ginjal Akut di RSSA Malang Membaik, Sudah Tak Lagi Jalani Cuci Darah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani bicara soal pasien gagal ginjal akut di RSSA, Kamis (3/11/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Satu pasien anak Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang diarawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang kondisinya berangsur membaik, Kamis (3/11/2022).

Diketahui, pasien anak GGAPA itu berinisial T asal Blitar.

Saat ini, kondisinya telah membaik dan sudah tidak menjalani cuci darah (hemodialisis).

"Sudah lepas dari HD (hemodialisis), jadi kondisinya sudah membaik dan ginjalnya kembali pulih. Tetapi saat ini belum dipulangkan, masih tetap kita pantau kondisinya," ungkap Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani kepada TribunJatim.com.

Sebagai informasi, dalam kurun waktu Agustus hingga November 2022, RSSA Malang telah merawat 9 pasien GGAPA.

Dari jumlah tersebut, 3 pasien meninggal dunia dan lainnya sembuh.

Baca juga: Segini Biaya Pengobatan Korban Tragedi Kanjuruhan yang Dikeluarkan Pemkab Malang

Baca juga: Sukseskan Gelaran KTT G20, Satlantas Polresta Malang Kota Kirim 4 Personel dan 3 Kendaraan

Para pasien GGAPA itu berasal dari Jawa Timur, seperti Blitar, Sidoarjo, Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Malang.

Mereka rata-rata berusia dari rentang usia 2 hingga 5 tahun.

Pihak RSSA Malang juga belum bisa memastikan, penyebab pasien dapat mengalami GGAPA tersebut.

"Gejalanya gangguan ginjal seperti tidak bisa kencing, tapi dicari penyebab utamanya masih belum jelas. Yang kita curigai penyebabnya dari konsumsi obat-obatan, tetapi itu belum bisa kita pastikan juga," jelasnya.

Dirinya juga menambahkan, pihak RSSA Malang telah mengirimkan beberapa sampel seperti urin dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi oleh pasien GGAPA ke Puslabfor Polri untuk ditindaklanjuti.

"Beberapa sampel sudah kita kirim ke Puslabfor Polri, termasuk urin dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi (oleh pasien GGAPA)," pungkasnya.

Baca juga: Jelang Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, RSSA Malang Ngaku Belum Dapat Surat Tembusan

Berita Malang lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Berita Terkini