Berita Lamongan

Kirim Makanan untuk Sang Ayah di Sawah, Anak Pak Haji di Lamongan Syok: Tak Merespon, Lapor Kades

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban Sukeni saat dalam penanganan petugas setelah dievakuasi dari TKP, Minggu (6/11/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kerja lembur di sawah, H Sukeni (60) warga Dusun Jubelkidul RT 003 RW 001 Desa Jubelkidul Kecamatan Sugio Lamongan ditemukan meninggal dalam kubangan air di sawah milik korban sendiri, Minggu (6/11/2022).

Seluruh anggota keluarga korban dibuat kaget dengan meninggalnya Sukeni.

Sebab kerja lembur dan tak harus pulang sampai pagi sudah biasa dijalani korban.

Jika tidak pulang sampai pagi, salah satu anggota keluarga mengirim makanan untuk sarapan paginya.

Seperti yang dilakukan Toni (20) anak korban yang pada pagi tadi mengirim makanan untuk bapaknya, Sukeni.

Saksi berangkat langsung menuju sawah dimana korban beraktifitas tiap hari.

"Syok aja, ketika saya panggil tidak ada jawaban, ternyata ada di kubangan air dan sudah meninggal, " kata anak korban, Toni kepada penyidik, Minggu (6/11/2022).

Sekitar pukul 07.00 WIB saksi menenteng makanan untuk korban.

Tiba di sawah, saksi mencari orang tuanya, namun tidak ada di gubuk.

Saksi memanggil korban namun tidak menyahut.

Penasaran bercampur panik, saksi mencari tahu dan bak disambar petir ketika mendapati korban berada gubangan tempat penampungan air.

Ketika didekati, korban tetap tidak ada respon.

Toni kemudian mencoba untuk turun ke gubangan air, tempat korban ditemukan.

Saksi Toni memastikan kalau orang tuanya sudah meninggal dunia.

Toni kemudian melaporkannya ke kepala desa dan berlanjut ke Polsek Sugio.

Kapolsek Sugio, AKP Ali Fatoni, KSPKT Aipda Budi, Kanit Reskrim Bripka Dedy, anggota Bripka Supeno, dibantu Babinsa Serma Asikin, Kades Jubel Kidul Heru dan Nakes Puskesmas, Yunus langsung ke TKP untuk mengevakuasi korban.

Ditemukan, tenggorokan korban sedikit bengkak, namun dipastikan bukan tanda-tanda karena penganiayaan.

"Keterangan anggota keluarganya, bahwa korban sering mengeluhkan mengalami sesak nafas, " kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, Minggu (6/11/2022).

Keterangan medis, bengkak di tenggorokan korban itu diduga karena serangan jantung.

Pihak keluarga, kata Anton, ikhlas menerima kematian korban dan tidak bersedia diautopsi.

Ikuti berita seputar Lamongan

Berita Terkini