TRIBUNJATIM.COM - Kasus satu keluarga tewas di Jakarta Barat, atau tepatnya di kawasan Kalideres, terus didalami.
Adik kandung satu di antara korban meninggal dunia akhirnya mengungkap apa yang terjadi dengan keluarga.
Ternyata adik kandung mengaku kakaknya lama tak bertemu dengannya.
Sudah lima tahun tak bertemu, adik kandung barulah mengetahui apa yang terjadi dengan kakaknya.
Bukan karena kelaparan apalagi ekonominya yang disebut-sebut tengah sulit.
Baca juga: SOSOK Pria Senyum Bawa Mayat, Bunuh Wanita yang Dekat dengan Musuhnya, Ternyata Dulu Pendeta Muda?
Ris Astuti, adik kandung RM, salah satu korban dari satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, datang ke Polsek Kalideres pada Sabtu (12/11/2022).
Ris Astuti didampingi suaminya, Handoyo mendatangi Polsek Kalideres untuk dimintai keterangan oleh polisi.
Ris menjelaskan dirinya jarang berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.
Ia terakhir berkomunikasi sekitar 5 tahun yang lalu.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain. Korban terlalu tertutup," kata Ris kepada wartawan di Polsek Kalideres pada Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Dulu Ngekos di Bekas Kamar Mayat, Ada Kejadian Horor? Kini Ruben Diterawang Kena Teluh: Bukan Santet
Ternyata, Ris Astuti juga barulah mengetahui apa yang terjadi dengan sang kakak setelah kabar viral di media sosial.
Ris Astuti menyebut bahwa selama ini korban memang sangat tertutup.
Ris biasanya hanya berkomunikasi ketika keduanya ada yang berulang tahun.
Ia juga mengaku tak memiliki masalah dengan RM tak memiliki masalah pribadi.
"Kami sering guyon lah ibarat kakak dan adik," tambahnya.
Pihak keluarga yang masih hidup membantah bahwa keluarga tersebut selama ini kesulitan ekonomi sampai kelaparan.
Handoyo menambahkan keluarganya maupun keluarga RM tak alami kesulitan ekonomi.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit.
Jadi bukan karena kelaparan.
Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun.
Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar RM.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: ‘Surat Kuning’ Milik Wanita Kebaya Merah - Istri Hamil Gerebek Suami & Selingkuhan
Tim Forensik Polri baru memeriksa organ lambung dan otot dari korban tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik mengatakan tim forensik belum memeriksa organ lainnya selain yang disebutkan di atas.
"Sementara baru lambung sama otot ya. Untuk update terbarunya belum ada," katanya saat dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.com pada Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Ada Kapur Barus, Lilin & Bedak dalam Rumah 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Mati Kelaparan
Pihaknya belum mendapatkan informasi lanjutan terkait pemeriksaan organ lain seperti hati atau limpa.
"Belum baru lambung. Belum ada informasi lagi tentang hati atau limpa," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban.
Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama.
"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya.
Pasma melanjutkan kematian dari masing-masing jenazah memiliki waktu yang berbeda-beda.
"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Para korban berinisial RY (71), RN (68), DF (42) dan BG (69).
Baca juga: Posisi Mayat 1 Keluarga dalam Rumah di Kalideres Buat Petugas PLN Syok: Terpisah, Tertinggal Catatan
Tetangga korban, Roy (33), mengatakan telah bertetangga dengan korban sejak sekitar 20 tahun lalu.
"Saya di sini dari 20 tahun lalu, termasuk penghuni paling awal sama dia (keluarga korban) juga, sama tetangga sebelah lainnya juga," kata Roy saat ditemui di kediamannya, Jumat (11/11/2022).
Kendati bertetangga sejak lama, ia sama sekali tidak mengenal keluarga tersebut, bahkan ia mengaku tidak mengenal nama korban.
"Namanya enggak tahu. Saya cuma kenal muka saja. Memang mereka sangat tertutup, jarang keluar, enggak pernah sosialisasi. Enggak pernah kelihatan pas kegiatan warga," kata Roy.
Roy dan karyawan restorannya mengaku hanya pernah melihat mobil yang keluar masuk rumah, dan sesekali penghuni yang berjalan kaki tanpa bertegur sapa.
"Dua atau tiga bulan lalu, karyawan restoran saya lihat dia pesan makanan online, ada yang datang. Habis itu enggak pernah lihat lagi. Karyawan perempuan juga sekali doang lihat ibunya pakai daster tiga bulan ini," ungkap Roy.
Sementara itu, Roy mengaku mencium aroma busuk sejak Jumat (4/11/2022).
Keluarganya pun sempat menduga bau itu berasal dari bangkai tikus.
"Bau sepekan lalu sepintas aja, kirain tikus memang banyak tikus di sini."
"Lalu tiga hari kemudian kita cium-ciumin baunya."
"Tukang sampah juga nyari-nyariin.
"Nah, kemarin warga yang joging komplain, katanya baunya enggak wajar. Akhirnya RT dan warga sepakat buat bongkar rumah," kenang Roy.
Berita seputar berita viral lainnya