Ia mengatakan, memang warganya yang tinggal di rumah nomor AC5/7 tersebut sangat tertutup.
"Saya ada grup WhatsApp kompleks, tapi dia (korban) tidak masuk," katanya saat ditanya wartawan pada Jumat (11/11/2022).
Selain itu tetangga sekitar pun jarang sekali berkomunikasi dan melihat keluarga tersebut keluar dari rumah.
"Sangat tertutup, tidak ada komunikasi. Itu pun kalau saya ada kegiatan lingkungan saya baru panggil gedor-gedor, baru keluar."
"Misalnya kalau ada pendataan BPS, atau penyemprotan Disinfektan kemarin Covid. Saya semprot baru keluar," kata dia.
Baca juga: Terungkap 1 Keluarga Tewas di Kalideres Tak Mati Bersamaan, sempat Hidup Bersama Mayat: Mumifikasi
Hal yang sama juga dikatakan oleh warga lainnya, Alvaro Roy (33).
Dia jarang sekali bergaul dengan semua penghuni di rumah tersebut.
"Iya, enggak pernah keluar."
"Mereka tertutup tapi saya enggak pernah dengar ada cekcok," kata Alvaro Roy.
Lebih lanjut Asiung mengaku tak tahu tentang pekerjaan mereka semasa hidup.
Ia mengatakan, hal itu tak diketahuinya karena empat orang yang tewas tertutup dengan lingkungan sekitar dan keluarganya.
"Tidak jelas sama sekali (pekerjaannya), tidak jelas profesinya."
"Sangat tertutup, hubungan dengan keluarga pun jarang komunikasi," kata Asiung ketika ditemui di lokasi, Minggu (13/11/2022).
Tak hanya itu, Asiung pun selaku ketua lingkungan di lokasi tersebut mengaku, terakhir bertemu dengan satu keluarga tersebut sekitar tiga bulan yang lalu.
Adapun kata Asiung, pertemuannya dengan satu keluarga tersebut pada saat penyemprotan disinfektan.