Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada petugas atau relawan untuk mengarahkan warga untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Sementara itu korban gempa di posko pengungsian Kampung Jamarah, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur, juga tampak mengalami kesusahan.
Pasalnya mereka terpaksa menggali tanah ketika hendak buang air di lokasi pengungsian.
Koordinator posko pengungsian Kampung Jamarah, Hamdani mengatakan, hal itu terpaksa dilakukan warga.
Lantaran di lokasi tersebut belum tersedia fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang layak.
"Untuk MCK dengan ala kadarnya kami inisiatif dengan terpaksa menggali lobang saja."
"Karena di sini belum ada fasilitas MCK-nya," ucap Hamdani ketika ditemui di lokasi pengungsian, Rabu (23/11/2022).
(insert berita dinar candy ungkap fakta gempa yang dialami sang adik)
Selain belum adanya fasilitas MCK, Hamdani menuturkan untuk menjangkau sumber mata air di lokasi tersebut jaraknya terbilang sangat jauh.
Tak hanya itu, warga yang biasanya mengandalkan sumur kini merana karena listrik di lokasi masih padam.
"Karena di sini ke mata air sangat jauh, sumur gali pun karena listrik tidak ada dan kabarnya malahan sudah tidak ada airnya," jelasnya.
Karena hal itu, dirinya mengatakan, para pengungsi dengan sangat terpaksa menggali lobang tanah untuk buang air besar (BAB) ataupun buang air kecil.
"Untuk ke mata air itu ke atas sekitar 300 meter."
"Jadi kami bikin MCK sebelah sana dengan ala kadarnya supaya tidak sembarangan buang air besar dan kecil," pungkasnya.
Berita gempa Cianjur lainnya