Gempa Cianjur

Paman Pilu Temukan Rambut di Reruntuhan Gempa Cianjur, Si Calon Pengantin Tewas saat Siapkan Resepsi

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik rumah roboh akibat Gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu, calon mempelai wanita meninggal dunia saat persiapkan resepsi.

TRIBUNJATIM.COM - Gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat hingga kini masih menyimpan duka mendalam.

Apalagi bagi keluarga yang ditinggalkan dan kini masih berusaha mencari keluarganya.

Bencana gempa bumi yang menimpa sebagian besar wilayah Cianjur itupun turut meluluhlantakkan pernikahan sepasang kekasih.

Pasalnya, calon mempelai wanita tewas tertimbun reruntuhan tembok rumah.

Padahal saat itu si calon pengantin lagi memasak di dapur mempersiapkan hajatan nikah yang akan berlangsung seminggu kemudian.

Kisah pilu itu dialami oleh sepasang kekasih yang tinggal di Kampung Lemahduhur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Akibat gempa Cianjur yang kini menewaskan 321 orang (update terbaru 28/11/2022), calon mempelai wanita termasuk di dalamnya.

Calon mempelai wanita yang dimaksudkan adalah Irma.

Irma dan Firman berencana menikah pada Minggu (27/11/2022) kemarin.

Ternyata, takdir berkata lain dan Irma harus meninggalkan keluarga serta pasangan untuk selamanya.

Baca juga: Kepala Hisan Bocor Tertimbun Longsor Gempa Cianjur, 5 Murid Teriak, Guru SD: Sekarang Sering Bengong

Sejak Senin (21/11/2022) segala persiapan pernikahan Irma dan Firman sudah matang, keduanya memesan panggung dan sound system.

Pada Senin kemarin, Irma tengah mempersiapkan segala sesuatu termasuk membantu keluarganya untuk membuat makanan untuk resepsi.

Acara resepsi yang rencana akan digelar pada Minggu kemarin, akhirnya berakhir pilu.

Bukan pernikahan, keluarga mengubah acara menjadi tahlilan kematian Irma, si calon mempelai wanita.

Kondisi badan jalan yang menghubungkan Kampung Gintung dan Kampung Cugenang, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat gempa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Rumah Irma yang roboh dan dindingnya mengenai tubuh sang calon mempelai sebenarnya sudah penuh persiapan nikah.

Bahkan dekorasi pernikahan impian sejoli tersebut, sudah terpasang dengan indah di rumah Irma.

Paman Irma, Bariji (55) menyaksikan langsung di depan mata bagaiman gempa meruntuhkan rumah keponakannya.

Betapa pilu sang paman yang berakhir menemukan rambut Irma di sela-sela reruntuhan rumah keluarga.

Irma berujung menghembuskan nyawanya setelah tertimpa reruntuhan tembok bangunan rumah.

Baca juga: Peluk Haru Ibu saat Evakuasi Anak Terakhir di Gempa Cianjur, Mobil Harus Dipotong, 310 Korban Tewas

Saat itu ia sedang bersih-bersih halaman rumah Irma dan menebang beberapa pohon sebagai persiapan untuk panggung dan sound system.

"Saya jalan mundur sambil menyapu daun pepaya yang sudah saya tebang, tiba-tiba suara keras rumah ambruk memekakan telinga dan membuat saya kaget," ujar Bariji ditemui di Kampung Lemah Duhur siang ini.

Bariji sempat terdiam beberapa saat seperti patung.

Kepulan debu dari rumah yang ambruk perlahan tersapu angin di depannya.

Baca juga: Lokasi Gempa Cianjur Malah Jadi Tempat Foto-foto Buat Diupload di Medsos, Relawan Sedih: Kurang Elok

Hatinya berkecamuk namun kakinya seperti dipaku dan sedikit bergemetar.

Ia tetap terdiam untuk beberapa saat sebelum ingatannya kembali kepada istri dan keponakannya yang sedang berada di dalam rumah.

"Tersadar dan berusaha membuang rasa takut, saya perlahan masuk mencari suara-suara kesakitan dari istri, adik, dan keponakan yang berada di dalam rumah," kata Bariji.

Bariji mengatakan, istri, adik-adiknya dan ia sempat kebingungan mencari posisi Irma.

Namun ia akhirnya berhasil menemukan tubuh Irma yang tertimpa dinding rumah.

Bariji menemukan penampakan rambut milik keponakannya di sela-sela reruntuhan bangunan tembok.

Setelah berusaha mengevakuasi reruntuhan, diketahuilah memang pemilik rambut tersebut adalah Irma yang telah meninggal dunia.

"Lama kebingungan mencari saya melihat rambutnya, tubuhnya tertutup dinding rumah," kata Bariji.

Irma dan anak tetangganya Eki ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Eki kala itu diduga sedang berniat jajan di warung kecil milik Irma

"Istri dan adik-adik saya ditemukan selamat," katanya

Baca juga: Sebelum Longsor Gempa Cianjur, Warung Sate Shinta Terima ‘Pembeli’ dari Atas Bukit: Agak-agak Angker

Bariji menduga, keponakannya sedang menggoreng makanan di dapur untuk persiapan pernikahan juga.

"Ia mungkin keluar sebentar melayani anak kecil yang jajan di warung, namun keburu rumah ambruk," kata Bariji.

Saat itu, Bariji sekeluarga langsung berlari ke sawah pinggir jalan karena gempa susulan terus terjadi dan dirasakan oleh semua warga Kampung Lemahduhur.

"Saya belum berani kembali ke rumah pak, karena suasana kejadiannya masih jelas di mata saya," katanya.

Di depan rumah almarhumah terlihat beberapa kolam ikan yang mengering karena dasar kolam yang terbelah akibat gempa.

Bau amis menyengat karena lima kuintal ikan di dalam kolam tersebut mati.

"Boro-boro ngurus ikan pa, urus keluarga saja paniknya sudah luar biasa, mari kembali pa saya tak terbiasa dan belum pernah masuk ke rumah lagi," ujar Bariji yang mengajak Tribun kembali ke posko pengungsian.

Baca juga: Peduli Korban Gampa Cianjur, Polres Trenggalek Gelar Salat Gaib dan Salurkan Bantuan 

Duka mendalam masih dirasakan keluarga korban dan besan yang seharusnya hari ini melangsungkan resepsi malah menggelar tahlilan tujuh hari.

Hari ini pihak keluarga sedang melangsungkan tahlilan 7 harian Irma di calon mempelai pria di kawasan Kecamatan Cikalongkulon.

Di Kampung Lemahduhur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang sendiri ada empat orang meninggal karena gempa Cianjur.

Gempa Cianjur (Tribun Jabar)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).

Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari ini.

"Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Youtube BNPB, Minggu sore.

Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.

Dia menambahkan, jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang.

Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.

Berita seputar Gempa Cianjur lainnya

Berita Terkini